Page 38 - BUKU REFERENSI - KUMAN PENYEBAB PENYAKIT MENGERIKAN
P. 38
dalam Ascomycota atau Basidiomycota setelah fase reproduksi seksual secara
teleomorf ditemukan. Deuteromycota bukan merupakan unit monofiletik,
melainkan fungi yang tidak memiliki fase reproduksi seksual. Fungi ini hanya
memiliki proses reproduksi aseksual saja.
Deuteromycotyna mempunyai hifa yang bersekat. Proses reproduksi dilakukan
melalui spora bersel satu dengan dinding tebal, spora aseksual di ujung hifa
khusus yang sederhana, spora bercabang yang langsung dari hifa, dan pertunasan
(Prof. Dr. Hj. Yani Suryani., 2017).
3. Reproduksi Fungi
Perkembanganbiakan jamur ialah pembentukan individu baru yang mempunyai sifat-
sifat khas bagi species. Pada jamur terdapat 2 macam perkembangbiakan yaitu seksual
dan asekual. Perkembangbiakan secara seksual cirinya adalah pertemuan 2 (dua) nukleus
(inti) yang sesuai. Proses reproduksi seksual ini terdiri dari 3 fase yaitu: plasmogamy,
karyyogamy, dan fase meiosis. Plasmogamy ialah pembauran dari protoplast yang
mendekati kedua nukleus dalam sel yang sama. Karyogamy ialah pencampuran kedua
nukleus tadi. Meiosis yaitu fase mereduksi jumlah kromonsom diploid menjadi haploid.
Gambar 2.3: Pembentukan Askospora dan Basidiospora
Sumber : (Yani Suryani et al., 2020).
1. Perkembang biakan secara aseksual
Perkembangbiakan secara aseksual yaitu pembiakan untuk memperoleh
individu baru yang dapat terjadi berulang kali dalam suatu musim.
Reproduksi aseksual ini dapat berlangsung secara :
Fragmentasi, tiap fragmen atau bagian somatiknya membentuk
individu baru,
Membelah, dengan membentuk dinding sekat yang memisahkan kedua
anak sel yang baru,
Budding, terdapat pada yeast (uniseluler) dan beberapa cendawan
lainnya pada keadaan tertentu
Pembentukan spora
33