Page 33 - MODUL PRAKTIKUM Prestasi Mesin 2021
P. 33
26
4.4.1 Pengertian motor induksi
Motor induksi merupakan motor listrik arus bolak-balik (AC) yang paling luas
digunakan. Namanya berasal dari kenyataan bahwa motor ini bekerja berdasarkan
induksi magnet stator ke statornya. Dimana arus motor ini bukan diperoleh dari
sumber tertentu, tetapi merupakan arus yang terinduksi sebagai akibat adanya
perbedaan relatif antara putaran rotor dengan medan putar (rotating magnetic
field) yang dihasilkan arus stator (Saputra, 2014).
Motor induksi digunakan dalam berbagai ukuran. Motor induksi 3 fasa
sebagian besar digunakan untuk pompa, kipas, kompresor, pabrik kertas, pabrik
tekstil dan lainnya. Pada motor induksi medan magnetik dibangkitkan dalam inti
magnet atau stator. Stator menginduksikan elemen magnet yang satu tetap atau
tidak bergerak (stator) dan yang lainnya dapat berputar dipisahkan oleh celah
udara yang sempit. Masing-masing elemen memiliki lilitan sepanjang celah dan
flux magnetik melintasi celah saat motor tiga fasa dihubungkan dari induksi e.m.f
dan dari konversi energi elektro mekanis melalu interaksi torsi yang
menggerakkan rotor sesuai dengan arah penggeraknya medan induksi stator
(Chameleon, 2013).
4.4.2 Prinsip Kerja Motor Induksi 3 fasa
Apabila sumber tegangan 3 fasa dipasang pada kumparan stator, maka akan
timbul medan putar dengan kecepatan seperti rumus berikut :
Ns = 120 f/np.............................................................................................(4.1)
Medan putar stator tersebut akan memotong batang konduktor pada rotor.
Akibatnya pada batang konduktor dari rotor akan timbul GGL induksi. Karena
batang konduktor merupakan rangkaian yang tertutup, maka GGL akan
menghasilkan arus (I). Adanya arus (I) pada medan magnet akan menimbulkan
gaya (F) pada rotor. Bila kopel mula yang dihasilkan oleh gaya (F) pada rotor
cukup besar untuk memikul kopel beban, rotor akan berputar searah dengan
medan putar stator. GGL induksi timbul karena terpotongnya batang konduktor
(rotor) oleh medan putar stator. Artinya agar GGL induksi tersebut timbul,
diperlukan adanya perbedaan relatif antara kecepatan medan putar stator (ns)
dengan kecepatan berputar rotor (nr) (Chameleon, 2013).
Perbedaan kecepatan antara nr dan ns disebut slip (s), dinyatakan dengan