Page 21 - Pembelajaran Daring Berbasis Laboratorium Virtual Pada Pendidikan Vokasi - Muh. Nadzirin Anshari Nur
P. 21

Pikiran  merupakan  rahmat  dan  anugerah  yang  tidak  terpana
               nilainya. Dengan pikiran manusia dapat berkomunikasi ke luar

               dan  menafsirkan  berbagai  hal,  meminba  pengetahuan  dan
               pengalaman.  Pikiran  telah  membuat  manusia  berkembang
               sedemikian rupa, menciptakan berbagai alat dan sarana untuk

               memenuhi  kebutuhan,  menggali  sumber  alam,  menyusun
               masyarakat  berbangsa  dan  bernegara,  membangun  budaya

               dan peradaban. Pikiran bekerja tidak pernah berhenti, meneliti
               alam  lingkungan,  menguak  misteri  kehidupan,  menciptakan
               berbagai  perubahan  untuk  mencapai  kehidupan  yang  lebih

               baik.  Sampai  era  modern,  era  revolusi  industri  4.0  sekarang
               ini,  berbagai  kemajuan  telah  dicapai  manusia  baik  di  darat,
               laut  dan  udara  sampai  kepada  penjelajahan  ruang  angkasa,

               semua itu karena manusia punya pikiran
                      Oleh karena itu, filsafat pendidikan dalam pemahaman

               barunya tidak hanya pemahaman teoritis atas dasar-dasar dan
               perwujudan    proses    pendidikan,   tetapi   juga   praktek,

               implementasi  langsung  dari  landasan  pendidikan  teoritis  ke
               dalam kehidupan  sehari-hari.  Filsafat  pendidikan  tidak  hanya
               bergantung  pada  perkembangan  filsafat  sosial  (dan  filsafat

               secara  keseluruhan),  tetapi  juga  menerapkan  paradigma
               filosofis  (pandangan  dunia)  yang  mapan  dalam  berbagai
               praktik pendidikan melalui metodologinya.( Bakker, 2019)



                                                                          12
               Pembelajaran Daring Berbasis Laboratorium Virtual
               Pada Pendidikan Vokasi (Tinjauan Filsafat dan Rekonstruksi Teori)
   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26