Page 10 - Materi Fakultas_Mengenal Budaya Akademik & Etika Kehidupan Kampus
P. 10
kepatutan dalam lingkungan, seperti memakai pakaian yang terbuka/terlihat aurat
atau anggota tubuh yang seharusnya ditutupi; (2) Bisa mengikuti mode, tapi tetap
harus sesuai acara, sesuai waktu, sesuai tempat; (3) Tidak menggunakan pakaian
yang terlalu mencolok atau menarik perhatian orang; (4) Tidak berbusana yang
membuat anda sulit bergerak/melangkah; (5) Tidak memakai aksesoris yang
menimbulkan bunyi-bunyi waktu anda bergerak dan mudah tersangkut, karena anda
akan hilir mudik dipanggung dan belakang panggung serta berdekatan dan
bergesekan dengan orang lain.; (6) Tidak memakai sepatu yang menimbulkan
bersuara keras waktu melangkah; (7) Tidak membetulkan/merapihkan pakaian
sembarangan tempat; (8) Tidak berpakaian sebagaimana sedang santai, seperti
memakai sandal, berkaos oblong, bercelana pendek, dan sebagainya.
Selain dalam hal berbusana, mahasiswa juga harus menjaga etika dalam
berkomunikasi, baik dengan dosen, tenaga akademik, sesama mahasiswa, maupun
masyarakat pada umumnya. Baik berkomunikasi secara lisan, maupun tulisan. Baik
berkomunikasi secaara langsung maupun melalui media sosial. Dalam hal
berkkomunikasi ini hal yang perlu diperhatikan diantaranya adalah: (1) sikap yang
sopan saat berkomunikasi; (2) nada suara yang datar dan tidak meninggi; (3) pilihan
kata yang baik; dan (4) bahasa yang santun.
Kode Etik Mahasiswa UM
Bagi mahasiswa Universitas Negeri Malang, Kode Etik Mahasiswa telah diatur
dalam Peraturan Rektor Universitas Negeri Malang, Nomor 26 Tahun 2018 tentang
Kode Etik Mahasiswa. Dalam Peraturan Rektor tersebut diatur hal-hal sebagai
berikut:
1. Hak Mahasiswa. Mahasiswa UM mempunyai hak sebagai berikut:
a. menggunakan kebebasan akademik secara bertanggung jawab dalam
mengkaji ilmu pengetahuan dan/atau seni atas dasar norma susila dan tata
krama yang berlaku dalam lingkungan akademik;
b. memperoleh pendidikan, pembelajaran, layanan akademik, layanan informasi,
serta fasilitas sarana dan prasarana yang memadai;
c. mendapat bimbingan penyelsaian studi oleh tenaga pengajar yang
bertanggung jawab (dosen wali dan dosen pembimbing tugas akhir);