Page 6 - Materi Fakultas_Mengenal Budaya Akademik & Etika Kehidupan Kampus
P. 6

adalah  manusia  yang  wajib,  berhak,  pantas,  dan  wajar  dihargai  dan  dihormati

                   sebagai manusia. Komuikasi dialogis ini menjadi ciri masyarakat kampus.

               8.  Terbuka terhadap Kritik

                   Kritik  merupakan  sebuah  usaha  untuk  menunjukkan  suatu  kekurangan  dengan

                   tujuan  yang  baik,  yaitu  supaya  dapat  diperbaiki.  Karena  itu  kita  harus  berfikir

                   positif  terhadap  suatu  kritikan  yang  diberikan  oleh  orang  lain.  Kritikan  juga
                   sebagai evaluasi. Kritikan adalah umpan balik penting demi pengembangan diri.

                   Amatlah  penting  untuk  punya  keinginan  terus  belajar  dan  terbuka  terhadap
                   kritik. Orang  yang sukses akan  menerima  kritikan,  entah  itu  dari  teman,  orang

                   yang lebih tua, orang yang tidak dikenal, atau bahkan dari pesaing sendiri. Orang
                   yang sukses akan  terbuka  dan  menerima  segala  masukan  dan  kritikan,

                   meskipun kritikan tersebut bersifat jujur, tegas, dan terkadang menyakitkan.

               9.  Menghargai Prestasi Ilmiah/Akademik


                   Prestasi  ilmiah/akademik adalah prestasi dari suatu kegiatan ilmiah. Menghargai
                   prestasi adalah sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan

                   sesuatu  yang  ilmiah.  Prestasi  bukan  hanya  membicarakan  tentang  peringkat

                   pertama, kedua dan seterusnya. Bukan pula mendapat piala yang super besar.
                   Bukan  juga  nama  yang  dipuji  puji  karena  kepintarannya.  Suatu  prestasi  akan

                   lebih  bermakna  manakala  mempunyai  manfaat  bagi  masyarakat,  termasuk
                   manfaat bagi pengembangan keilmuan.

               10. Bebas dari Prasangka


                   Bebas  prasangka  adalah  sikap  ilmiah  yang  tidak  didasarkan  pada  dugaan-
                   dugaan subyektif. Seorang mahassiswa  dalam  melakukan kegiatan ilmiah bisa

                   menggunakan  dugaan  sementara  atau  hipotesis  tetapi  tidak  boleh    subyektif.

                   Dugaan  sementara  itu  harus  didasarkan  kebenaran  obyektif  yang  diyakininya.
                   Suatu metode haruslah merupakan hasil analisis  berdasarkan fakta -fakta serta

                   data  yang  nyata  dan  bisa  dibuktikan.  Sifat  ilmiah  harus  memiliki   sifat  bebas
                   dari  prasangka, bersih dan jauh dari pertimbangan yang subjektif.



               Etika Akademik


                      Secara  etimologis,  etika  berasal  dari  bahasa  Yunani  “ethos”  dan  “ethikos”.
               Ethos  berarti  sifat,  watak,  karakter,  adat,  kebiasaan.  Ethikos  berarti  susila,
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11