Page 26 - C:\Users\Lenovo\Documents\Flip PDF Professional\MATERI E-LKPD 2\E- MODUL\
P. 26
gubernur, Komnas HAM, hingga presiden RI. Aksi unjuk
rasa baik skala kecil dan besar juga dilakukan, bahkan
warga desa yang menolak sempat menduduki kantor
Bupati Seluma selama beberapa hari meminta bupati
Seluma mencabut izin pertambangan. Sepanjang 2005
hingga 2010 bentuk penolakan tambang pasir besi aktif
dilakukan warga dengan menggalang dukungan hingga ke
perguruan tinggi. Tahun 2011 PT Famiaterdio Negara (FN)
akhirnya menutup semua kegiatan pertambangan di
tengah penolakan keras warga sejumlah desa. Berhentinya
PT FN beroperasi disambut masyarakat dengan
menyembelih sapi sebagai bentuk rasa syukur.
Tahun 2005 Bupati Seluma, Murman Effendi
mengeluarkan surat nomor 35 tahun 2005 yang berisikan
pemberian izin pertambangan di Desa Penago Baru,
Penago I dan Desa Rawa Indah diberikan pada PT.
Famiaterdio Negara (FN). Izin diberikan selama 10 tahun
hingga 2015. Sejak izin dikeluarkan penolakan dari warga
Desa Rawa Indah, Penago I, Penago Baru, bermunculan.
Warga merasa kecewa dengan proses sosialisasi
pertambangan yang tidak jujur dan transparan. Sepanjang
tahun 2005 hingga 2011 bentuk protes warga dilakukan
dengan berkirim surat pada DPRD Seluma, bupati,
gubernur, Komnas HAM, hingga presiden RI. Aksi unjuk
rasa baik skala kecil dan besar juga dilakukan, bahkan
warga desa yang menolak sempat menduduki kantor
Bupati Seluma selama beberapa hari meminta bupati
Seluma mencabut izin pertambangan. Sepanjang 2005
hingga 2010 bentuk penolakan tambang pasir besi aktif
23