Page 23 - Bibliografi Beranotasi Karya E.F.E Douwes Dekker by Tim Penyusun (z-lib.org)
P. 23
bisa dikatakan sebagai buku paling lengkap yang membicarakan
perihal E.F.E. Douwes Dekker. Tentu saja, kami juga membaca
buku-buku lainnya. Namun, karya van der Leur di ataslah yang
menjadi patokan utama kami. Apa yang diharapkan dari hasil
pembacaan-pembacaan itu adalah pemetaan pada sepak terjang
subyek yang hendak diteliti. Selain itu juga, yang terpenting
adalah mengetahui sumber-sumber yang dimanfaatkan para
peneliti yang menulis buku tersebut, terkhusus sumber-sumber
pustaka tempat si subyek penelitian sendiri yang menulisnya.
Yang hendak dicapai dari hal ini adalah inventarisasi atas karya-
karya tokoh yang dicari tersebut. Sekali lagi, karya van der Leur
cukup lengkap, jika dibandingkan dengan buku-buku tentang
E.F.E. Douwes Dekker lainnya, di dalam hal ini. Di tahap ini,
seorang peneliti akan mendapatkan gambaran awal untuk
nantinya melakukan pelacakan atas karya-karya E.F.E. Douwes
Dekker yang hendak dicari. Terpetakan pula karya-karya yang
pernah ditulisnya, di organisasi mana saja ia aktif, tempat ia
bekerja, serta juga masa-masa produktif di dalam perjalanan
hidupnya. Memasuki, mengenali lebih jauh subyek penelitian
adalah syarat mutlak sebuah penelitian yang baik.
Di dalam pengerjaan ini, sebagaimana juga pengerjaan
sebelumnya terhadap Ki Hadjar Dewantara, penelitian mencakup
dua hal yakni perihal tempat dan waktu. Waktu, sebagaimana
sudah disebutkan di awal tulisan ini, kurang lebih berlangsung
selama 5 hari. Sedangkan untuk tempat, penelitian dilakukan
di dua kota yakni Yogyakarta dan Jakarta dengan lokasi-lokasi
arsip yang ada di kedua kota tersebut. Di dalam waktu 5 bulan
itu, fase pengerjaan terbagi ke dalam fase pembacaan literatur
yang dilakukan pada sekitar bulan Mei. Singkatnya, tahap
awal pengerjaan sebagaimana yang sudah disebutkan di atas.
Di tahap ini, selain memanfaatkan buku-buku yang sudah
dimiliki, kami pun melakukan kunjungan ke perpustakaan-
perpustakaan yang relefan. Bersamaan dengan proses ini, kami
juga sudah mulai perlahan-lahan melakukan kerja pencarian
sumber. Pembacaan atas literatur-literatur penunjang ini pun
bukan berarti hanya dilakukan di bulan Mei. Di dalam setiap
BIBLIOGRAFI BERANOTASI KARYA 11
E.F.E DOUWES DEKKER