Page 15 - E-Modul Kajian Masyarakat Indonesia
P. 15
Dimensi keenam adalah dimensi ideologi. Perubahan ideologi mencakup
pergeseran dalam cara berpikir atau pandangan dunia yang dianut oleh
masyarakat. Ideologi yang berkembang di masyarakat sering kali berhubungan
dengan keyakinan politik, agama, dan filsafat hidup yang menjadi dasar bagi
tindakan sosial. Perubahan ideologi bisa disebabkan oleh banyak hal, seperti
interaksi dengan budaya lain, pergeseran generasi, atau hasil dari perjuangan
sosial tertentu.
Misalnya, perubahan pemikiran tentang hak asasi manusia, kesetaraan
gender, atau kebebasan individu dapat mengubah pola perilaku sosial dan
kebijakan negara. Dimensi ini penting karena ideologi sering kali menjadi
landasan untuk perlawanan terhadap norma-norma yang dianggap tidak adil atau
tidak relevan, serta menjadi pendorong utama bagi perubahan sosial yang lebih
luas.
Dimensi terakhir adalah dimensi psikologis. Perubahan sosial budaya juga
berpengaruh pada pola pikir, perasaan, dan perilaku individu. Proses perubahan
ini seringkali melibatkan perubahan dalam cara individu memandang dirinya
sendiri, kelompoknya, dan masyarakat secara keseluruhan. Misalnya, perubahan
dalam persepsi tentang hak-hak individu atau pandangan terhadap kebebasan
berekspresi dapat mempengaruhi cara orang berinteraksi dan berkomunikasi.
Selain itu, munculnya gerakan sosial yang menuntut perubahan sering kali
berakar pada kesadaran psikologis individu tentang ketidakadilan atau
ketidaksesuaian antara nilai-nilai yang dipegang dengan kenyataan sosial yang
ada. Dalam konteks ini, dimensi psikologis memainkan peran penting dalam
memotivasi individu untuk berpartisipasi dalam perubahan sosial, baik itu melalui
aksi kolektif atau perubahan pola hidup pribadi.
Dengan memahami berbagai dimensi perubahan sosial budaya ini, kita dapat
melihat bahwa perubahan bukan hanya terjadi pada satu aspek kehidupan
masyarakat, melainkan mencakup berbagai bidang yang saling memengaruhi.
Perubahan sosial budaya sering kali bersifat kompleks dan multilateral, yang
memerlukan pendekatan yang holistik untuk dipahami secara menyeluruh.
14