Page 156 - modul pelatihan meri
P. 156
Melalui evaluasi, seorang pengajar dapat (1) mengetahui
apakah pembelajar mampu menguasai materi yang telah diajarkan,
(2) apakah mereka bersikap sebagaimana yang diharapkan, (3)
apakah mereka telah memiliki keterampilan berbahasa, (4)
mengetahui keberhasilan proses belajar mengajar yang telah
dilaksanakan, dan (5) menentukan kebijakan selanjutnya. Tujuan
pengajaran BI meliputi ranah pengetahuan, sikap, dan
keterampilan. Oleh sebab itu, model evaluasi yang diterapkan juga
mengacu pada ketiga ranah tersebut. Bila tidak demikian,
pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diharapkan dari
pembelajar tidak dapat diketahui dengan pasti. Padahal, kepastian
hasil evaluasi inilah yang dijadikan titik tolak untuk menentukan
kebijakan selanjutnya.
Bentuk alat ukur evaluasi dapat berupa tes dan nontes.
Bentuk alat ukur yang berupa tes dapat digunakan untuk menguji
kompetensi (1) struktur dan ekspresi tulis, (2) kosakata dan
membaca, serta (3) menyimak. Ujian menyimak biasanya merupa-
kan ujian yang berat bagi pembelajar. Mereka sering cemas dan
tegang sebelum atau pada waktu ujian dilaksanakan. Untuk
mengurangi ketegangan dan kecemasan itu dapat dimaksudkan
selingan musik instrumentalia di sela-sela naskah ujian. Nontes
digunakan untuk menguji kompetensi (1) berbicara dan (2) menulis
dengan bentuk penugasan. Melalui pengamatan, pengukuran
kompetensi berbicara dan menulis dilakukan. Untuk melakukan
penskoran digunakan lembar pengamatan yang dilengkapi skala
berjenjang.
148 Pembelajaran Bahasa Indonesia Berbasis ‘TPACK’