Page 98 - KUMPULAN CERPEN X-DKV 2
P. 98

Aku dan Jarak




                  Aku adalah seorang perempuan yang kehilangan sosok ayah sejak Sekolah

               Dasar dikarenakan kedua orang tuaku berpisah. Duniaku sangat berubah 180° saat
               kedua orang tuaku berpisah. Sejak detik itu, aku menjadi seorang perempuan yang
               sangat pemalu juga susah untuk berinteraksi dengan siapapun dan punya trauma

               ketika mendengar suara orang yang berbicara dengan nada tinggi atau lumayan
               keras. Aku trauma dengan itu semua karena, waktu Sekolah Dasar dulu aku sering
               mendengar orang tuaku bertengkar setiap malam hari, dan tak jarang juga aku
               mendengar suara benda yang berjatuhan.




                  Seiring berjalannya waktu, tibalah waktunya saat aku Sekolah Menengah

               Pertama atau yang sering dikenal dengan sebutan SMP. Saat itu aku lebih sering
               menyendiri dan menghabiskan waktu dengan bermain game online di kamarku.
               Aku keluar kamar hanya untuk makan, mandi, dan ambil air wudhu. Aku menjadi
               seperti itu karena aku merasa diriku sudah nyaman menyendiri Saat aku bermain

               game online hampir 24 jam, aku bertemu dengan banyak teman-teman yang
               menurutku sangat baik dan membuatku merasa tidak sendirian serta merubah pola
               pikirku bahwa dunia ga sejahat yang ku pikirkan selama ini.




                  Dari game itu juga, aku bertemu dengan seorang lelaki yang pernah singgah di
               hidupku. Lelaki ini membuat aku merasakan ada sosok ayah kembali di dalam

               kehidupan ku. Waktu aku mengenal dia, pola hidupku berubah drastis. Aku
               menjadi pribadi yang lebih ceria dan tidak pernah menyendiri lagi, aku juga lebih
               produktif dalam segala hal. Selang beberapa bulan, aku dan dia memiliki status

               yang sering dibilang dengan "Cinta Monyet". Saat itu, hampir setiap malam aku
               bertukar cerita dengan dia. Karena umur kita berselisih 2 tahun, tak jarang aku
               meminta pendapat tentang segala hal ke dia karena menurutku pengalaman dia
               lebih banyak dan juga memiliki pola pikir yang lebih tinggi dibanding aku.




                                                                                                           97
   93   94   95   96   97   98   99   100   101