Page 131 - Modul Pelatihan Koperasi
P. 131
Kolaborasi merupakan indikator penting dalam membentuk karakter kreatif.
Menurut Gupta (2007), kreativitas lebih efektif berkembang melalui kerja sama tim, di
mana anggota saling berbagi ide dan perspektif. Sawyer (2007) menambahkan bahwa
kolaborasi memperkaya kualitas ide dan solusi yang dihasilkan.
Penelitian terbaru (Chen et al., 2020; Rodriguez & Thompson, 2021)
menunjukkan bahwa tim dengan latar belakang dan keahlian beragam, termasuk
melalui platform digital, dapat meningkatkan produktivitas dan inovasi secara
signifikan. Teknologi kolaboratif seperti wiki, media sosial, dan e-platform mendukung
pertukaran ide yang inklusif dan dinamis (Barigai & Heravdakar, 2024).
Namun, penggunaan teknologi ini juga memerlukan manajemen adaptif dan
kesiapan menghadapi tantangan seperti kelelahan digital (Pigola et al., 2022).
Lingkungan kolaboratif yang aman secara psikologis, komunikasi terbuka, dan
kepercayaan tim sangat penting untuk mendorong eksperimen dan inovasi (Nakamura
et al., 2023).
Dalam pendidikan, proyek kolaboratif lintas disiplin terbukti meningkatkan
keterampilan berpikir kreatif mahasiswa (Kumar & Patel, 2019). Di dunia kerja,
kolaborasi memperkuat inovasi lintas fungsi dan memfasilitasi solusi kompleks
(Edmondson, 2019). Di koperasi, kolaborasi antarpengurus dan anggota mendukung
strategi inovatif yang responsif terhadap kebutuhan komunitas.
Secara keseluruhan, kolaborasi dalam tim tidak hanya meningkatkan kelancaran
ide (fluency), tetapi juga menjadi fondasi penting dalam menciptakan inovasi
berkelanjutan di berbagai sektor.
Singkatnya, kolaborasi efektif membutuhkan:
Kepercayaan dan keterbukaan (Hargadon & Bechky, 2020)
Lingkungan yang mendukung eksperimen (Nakamura et al., 2023)
Pemanfaatan teknologi untuk pertukaran ide
Kolaborasi, bersama pemikiran orisinal dan adaptabilitas, membentuk dasar
kreativitas yang berkelanjutan.
131

