Page 17 - TEKNOLOGI BETON ( INGGRIS )
P. 17
dan sebagainya. Sebagai konsekuensinya maka ukuran butir agregat yang optimum'
misalnya gradasi yang opiimum !ntuk jenis beton tertenlu, iuga tergantung pacja bentuk
Pengukuran ukuran butir agregat didasarkan atas suatu pemer'ksaan yang di-
lakukan dengan alat berupa ayakan dengan lubang-lubang yang telah diteiapkan'
lJkuran butiran agregat tanpa melnperhatikan beniuknya, didefinisikan sebagai d jika
butiran ilu dapat lolos pada ayakan dengan besar lubang d Cara ini ternyata amat
baik dan juga rasronal lerutama llka dipakai untuk pengukuran suatu seri dengan
bermacarn macarn ukurai yang beabeda Jika sebuah buliran lolos pada ayakan dengan
lubang .j telapi teilahan pada ayakan dengan lubang yang lebih kecilsedikit, yaitu d"'
maka dikatakan bahwa buiiran itu berukuran antara d. r dan d.
Secara teoritis. ukuran agregat maksimum atau ukuran butir maksimurn, yang ada
pada {raksi ukuran butir d i - d ialah agregat dengan ukuran d - Kadang_kadang d, disebut
juga ukuran nominal maksimum Akan tetapi dalarn praktek selalu ada butiran butiran
dalam suatu fraksl yanq lebih besar daripada rkuran nominal maksimum tersebui
Butiran agregat yang re5iir besar darrpada ukuran nominal maksim'rm itu disebut
kelebihan ukuran (oversize) Ceh karena itu, dalam praktek yang dinamakan dengan
ukuran maksimum D lalah ukuran bulir agrcgat maksimum yang ada dala'n jumlah cukup
untuk mempengarlrhl srfat fisik beton: pada umumnya dirancang dengan ukuran ayakan
tertentu dengan j!m ah buiir yang teriahan pada ayakan lersebut sebanyak 5 sampai 10
persen berat total Dengan pertimbangan yang sama maka definisi tersebut diterapkan
pula untuk d,,"y3itu Llk,r:an te.kecil buiir_butir agregai
2.6 UKURAN LUBANG AYAKAN
Aiat pengukur besar ukuran butil butir agregat dinamakan ayakan. ialah suatu plat
baja atau lembaran baia ataLr kawat anyaman yang mempunyai lubang lubang sama
besar dan diperkuat dengan iargka atau gelang kuat untuk menopang. Ayakan digrrnakan
untuk memisahkan butiran_butiran sesuai dengan ukurao besarnya Bentuk lubang ayakan
dapst berupa lingkaran bulat dan dapat pula berupa bujur sangkar' Jika berbenluk
lingkaran bulat disebut scree, sedangkan jrka berbentuk buiur sangkar disebut sieve
Di lndonesia, sampai saat inl kedua istilah tersebut belum dibedakan, keduanya disebut
ayakan
Hasil pengayakan dengan ayakan berlubang bujur sangkar dan dengan lubang
bulat tidak sama hal n! karena pengaruh bentLrk butiran agregat yang tidak bulat sempurna
Untuk pemakaran daam agregat pada umumnva dipakai ayakan dengan lubang bulat'
tetapi kadang kadang dipakaijuga yang bujur sangkar
Pada saat lni r.rkuran lubang ayakan telah diseragamkan, dengan ukuran lang
dikeluarkan oeh ISO (lnternational Standards Oganizalion, Geneva Switzerland), yaitu :
t: E DC Md lanE',te n e h c rcs i L d i kl.t ( ; ltu 15