Page 87 - Perempuan Tangguh di Garda Terdepan
P. 87
Kendati banyak kemajuan dalam upaya
pelibatan perempuan dalam program-
program ketangguhan, namun masih
tetap menghadapi hambatan. Norma
sosial yang membatasi peran perempuan
di ruang publik, persepsi bahwa urusan
bencana adalah domain laki-laki, serta
keterbatasan akses terhadap informasi
dan pelatihan menjadi tantangan nyata
yang harus dihadapi.
Namun, justru dalam menghadapi
tantangan tersebut, IDRIP mampu
menumbuhkan agen-agen perubahan.
Dalam beberapa komunitas, kehadiran
fasilitator perempuan bahkan memicu
diskusi baru tentang keadilan gender dan
penguatan peran perempuan diluar isu
bencana.
Pelibatan perempuan dan kelompok rentan
melalui proyek IDRIP menunjukkan bahwa
pendekatan yang berbasis komunitas dan Awalnya kami hanya
keadilan sosial bukan hanya etis, tetapi
juga efektif. Komunitas yang inklusif diberi ruang untuk
terbukti lebih tangguh, adaptif, dan cepat mendengar. Sekarang,
pulih dari bencana.
kami juga ikut
Kedepan, semangat yang dibawa memutuskan. Dan itu
oleh IDRIP perlu dijaga dan diperluas.
Keterlibatan perempuan harus terus mengubah segalanya.”
diintegrasikan kedalam kebijakan nasional
dan daerah, baik dalam aspek struktural, — Rosnita, Fasilitator Perempuan,
programatik, maupun budaya kerja. Program Destana IDRIP
PEREMPUAN TANGGUH DI GARDA TERDEPAN:
SERIAL BUKU PROYEK PRAKARSA KETANGGUHAN BENCANA INDONESIA (IDRIP) TAHUN 2021-2025 85
KETAHANAN KOMUNITAS DI TENGAH KRISIS KEBENCANAAN

