Page 9 - CERPEN_GURU_NELLY_SDN WONOKUSUMO IV
P. 9
“Selamat pagi bu Rena, aku bawa makanan enak untuk Ibu, telur ceplok”, sapa
Starla.
Aku yang sedang duduk di kursi dan mempersiapkan pembelajaran di pagi itu
sontak kaget. Ini anak lucu sekali, membawakan telur ceplok untukku. Meski telur ceplok
adalah menu sarapan darurat sejuta umat yang sangat mudah dibuat, telur ceplok buatan
Starla begitu spesial, dikemas di kotak makanan dengan dialasi sayur selada dan topping
saus berbentuk love diatasnya.
“Terima kasih Starla” jawabku.
“Ibu lupa panggil aku Chef Starla, ayo diulangi” seru Starla dengan gaya khasnya
memprotes sedikit cemberut dengan mata sipit melirik.
“Terima kasih Chef Starla yang cantik”, ujarku.
“Sama-sama Bu Rena, besok aku bawa menu baru untuk Ibu”, serunya dengan
penuh semangat.
Sejak saat itu hampir tiap hari Starla membakan makanan hasil buatannya, dari
kue pukis, donat, bolu, sampai dengan macaroon yang merupakan jajanan khas Italia.
Starla memang berbakat sekali memasak, ibunya adalah seorang pengusaha catering, bisa
jadi bakat memasak ini diturunkan dari Ibunya. Ibunya pernah bercerita bahwa Starla
memang hobi memasak dan terkadang saat mempraktekkan menu barunya dibuat video
dan diupload di youtube. Aku pun mencari videonya di kanal youtube, Masya Allah ini
anak punya video sekitar 21 judul dengan menu masakan berbeda. Gaya bicaranya tidak
malu-malu menyebutkan bahan-bahan masakan dan proses pembuatannya, Tentu saja
masih dengan artikulasi yang kurang jelas sehingga disetiap videonya sesekali muncul
teks bahan dan proses pembuatan masakan dan sering juga terdengar suara ibunya ikut
membantu menjelaskan dalam video.
Saya salut dengan anak istimewa satu ini, juga terhadap perjuangan orangtuanya.
Selain bersekolah di SD Inklusi tempat saya mengajar, ternyata Starla rajin melakukan
terapi sejak usia tiga tahun. Terapi wicara, terapi motorik, terapi okupasi dan terapi
edukasi dia jalani sejak sebelum masuk usia sekolah. Pantas saja kemampuan bicara
6