Page 7 - modul_winda
P. 7
Masalah pokok mengenai reproduksi sel dapat dilihat lebih jelas pada
organisme uniseluler. Satu sel khamir yang ditanamkan dalam medium yang
sesuai akan segera menghasilkan beribu-ribu keturunan. Kecuali satu kebetulan
yang kadang terjadi setiap sel dari keturunan ini akan bersifat sama dalam hal
struktur dan fungsinya sebagaimana yang dimiliki sel pertama (Kimball, dalam
Fahruliansyah dkk., 2014).
Transmisi kromosom dari sel induk ke sel-sel anak melalui mitosis adalah
proses aseksual di mana satu sel induk dapat menghasilkan sel melalui
pembelahn-pembelahan mitosis berturut-turut, klon sel yang secara genetik
identik. Pola perbanyakan sel vegetatif atau somatik semacam itu dilakukan
oleh organisme multiseluler, sedangkan sel eukariot melakukan cara transmisi
kromosom meiosis seling, cara ini tidak dapat dipisahkan dari penggabungan
dengan fase seksual dalam daur hidupnya yang di dalamnya gen-gen dari dua
induk yang berbeda berkumpul untuk menetap pada sel tunggal (Goodenough,
dalam Fahruliansyah dkk., 2014).
Kromosom antar tanaman berbeda antara yang satu dan yang lainnya. Baik
dari bentuk, jumlah, dan panjangnya. Allium cepa atau bawang merah memiliki
jumlah kromosom 2n=16 (Sastrosumarjo dalam Fahruliansyah dkk., 2014).
E. Alat dan Bahan
Tabel 1. Alat yang digunakan
No. Alat Jumlah
1. Mikroskop 1 unit
Botol vial 5-10 ml dengan tutup
2. 6 unit
gabus atau tutup plastik
3. Kaca objek dan kaca penutup 1 unit
4. Cawan petri 1 unit
5. Pipet 1 unit
6. Water bath atau penangas air 1 unit
7. Silet 1 unit
Tusuk gigi atau batang korek
8. Seperlunya
api
9. Model Mitosis 1 unit
Tabel 2. Bahan yang digunakan
No. Alat Jumlah
1. HCL 4% / HCL 1N 1-2 ml
2. Kuteks bening Seperlunya
3. Bawang merah 10 siung
4. Asam asetat 10% Seperlunya