Page 15 - Projek Buku B5
P. 15

Anyaman Rajapolah, Warisan Budaya

                                    yang Terus Bertumbuh

                   Tasikmalaya,  Jawa  Barat,  dikenal  sebagai  daerah  penghasil  kerajinan
           tangan,  salah  satu  kerajinan  yang  terkenal  adalah  anyaman  dari
           Kecamatan  Rajapolah.  Anyaman  ini  sudah  ada  sejak  lama  dan  masih
           dibuat sampai sekarang.

                 Produk anyaman Rajapolah sangat beragam ada tas, tikar, kap lampu,
           tempat  tisu,  dan  hiasan  dinding.  Semua  dibuat  dengan  tangan
           menggunakan  bahan  alami  seperti  bambu,  rotan,  pandan,  dan  pelepah
           pisang.  Teknik  pembuatannya  diwariskan  secara  turun-temurun  dari
           orang tua ke anak.

                Banyak      warga       Rajapolah
           menggantungkan          hidup      dari
           kerajinan  ini.  Menurut  data  dari
           Kementerian  Perindustrian  tahun
           2021,  sekitar  60  persen  penduduk
           di  sana  bekerja  sebagai  pengrajin
           anyaman. Selain untuk penghasilan,
           kegiatan  ini  juga  menjadi  cara
           melestarikan budaya lokal.                      sumber:  Good News From Indonesia

               Motif anyaman Rajapolah sangat khas. Ada motif bambu, gelombang,
           dan  bunga.  Proses  pembuatannya  cukup  rumit.  Bahan  baku  harus
           dikeringkan  dan  dipotong  rapi,  lalu  dianyam  tanpa  mesin  besar.  Ini
           menunjukkan bahwa kerajinan tradisional bisa memiliki nilai seni tinggi.


               Kini, anyaman Rajapolah tidak hanya dijual di dalam negeri, tetapi juga
           diekspor  ke  luar  negeri.  Produk-produk  ini  pernah  dipamerkan  di  acara
           Inacraft  dan  pameran  UMKM  tingkat  ASEAN.  Pemerintah  daerah  dan
           pengrajin  juga  bekerja  sama  dalam  pelatihan  desain  dan  promosi  agar
           kerajinan ini makin dikenal.


               Anyaman Rajapolah adalah contoh nyata bahwa budaya lokal bisa
           terus  hidup  dan  berkembang.  Kita  sebagai  generasi  muda  perlu  ikut
           menjaga  dan  melestarikannya.  Dengan  begitu,  warisan  budaya
           Indonesia tetap lestari dan membanggakan.












                                                 10
   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20