Page 17 - Projek Buku B5
P. 17
Golok Galonggong Warisan Budaya
dari Manonjaya, Tasikmalaya
Golok Galonggong adalah senjata tradisional berasal dari Manonjaya.
Salah satu kecamatan di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Golok ini
bukan hanya alat bantu dalam kehidupan sehari-hari, tetapi juga memiliki
nilai budaya dan simbol kearifan lokal yang diwariskan secara turun-
temurun.
Golok Galonggong memiliki bentuk khas. Bilahnya tajam, sedikit
melengkung, dan gagang yang kokoh. Gagangnya biasanya terbuat dari
kayu atau tanduk dan sering dihias dengan ukiran bergaya tradisional
Sunda. Golok ini dibuat secara manual oleh pengrajin logam di daerah
Manonjaya, yang telah mewarisi keahlian ini dari generasi ke generasi.
Menurut penelitian dari Dinas
Perindustrian dan Perdagangan
Kabupaten Tasikmalaya (2022),
Manonjaya merupakan salah satu
sentra pembuatan golok tradisional
yang masih aktif hingga saat ini. Para
pengrajin lokal tidak hanya menjual
golok sebagai alat kerja, tetapi juga
sebagai bagian dari produk budaya
sumber: Good News From Indonesia yang bernilai tinggi.
Golok Galonggong digunakan dalam berbagai kegiatan, seperti
bercocok tanam, merawat kebun, dan keperluan rumah tangga. Selain
itu, golok ini juga sering digunakan dalam acara adat sebagai simbol
kehormatan, keberanian, dan kearifan laki-laki Sunda. Dalam
beberapa keluarga di Manonjaya, golok ini bahkan diwariskan sebagai
pusaka.
Kini, Golok Galonggong mulai diperkenalkan kepada generasi muda
melalui pelatihan kerajinan dan kegiatan budaya di sekolah dan desa.
Tujuannya adalah agar warisan budaya ini tetap hidup dan dikenal
oleh masyarakat luas, terutama di tengah kemajuan teknologi modern.
Melalui Golok Galonggong, kita bisa belajar tentang pentingnya
menjaga identitas budaya dan menghargai keterampilan tradisional
masyarakat lokal. Benda ini bukan sekadar alat, tetapi juga cermin
sejarah, nilai, dan kebanggaan masyarakat Manonjaya, Tasikmalaya.
12