Page 7 - PERTEMUAN 6(2)
P. 7
2) Pendamaian adalah sebagai wujud dari kasih Allah kepada manusia. Allah
selalu berinisitaif bagi pendamaian. Pendamaian mengungkapkan kasih Allah
kepada manusia, yaitu kasih Bapa kepada anak-Nya. Paulus menandaskan
bahwa “Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati
untuk kita,ketika kita masih berdosa” (Rm.5:8).
3) Gagasan dasar pendamaian mencakup arti bahwa dua pihak yang sekarang
telah didamaikan. Jalan pendamaian senantiasa bersifat menyingkirkan
penyebab timbulnya permusuhan. Kasih Allah tidak berubah kepada manusia,
kendati apa pun yang diperbuat
manusia. Pekerjaan Kristus yang mendamaikan berakar dalam kasih Allah yang
begitu besar kepada manusia.
4) Dalam PB sendiri, Allah-lah yang memprakarsi adanya perdamaian antara
Dia dan manusia, yang merupakan wujud kasih-Nya. Perdamaian yang
didalamnya kasih, kasih yang telah dinyatakan Allah kepada manusia menuntut
agar manusia juga saling mengasihi terhadap sesamanya.
b. Ajaran Gereja
“Kegembiraan dan harapan, duka dan kecemasan orang-orang zaman sekarang,
terutama kaum miskin dan siapa saja yang menderita,merupakan kegembiraan dan
harapan, duka dan kecemasan para murid Kristus juga. Tiada sesuatu pun yang
sungguh manusiawi, yang tak bergema di hati mereka. Sebab persekutuan mereka
terdiri dariorangorang,yang dipersatukan dalam Kristus, dibimbing oleh Roh Kudus
dalam peziarahan mereka menuju Kerajaan Bapa, dan telah menerima warta
keselamatan untuk disampaikan kepada semua orang. Maka persekutuan mereka itu
mengalami dirinya sungguh erat berhubungan dengan umat manusia serta
sejarahnya”. (GS 1)
“Damai tidak melulu berarti tidak ada perang, tidak pula dapat diartikan sekedar
menjaga keseimbangan saja kekuatan-kekuatan yang berlawanan. Damai juga tidak
terwujud akibat kekuasaan diktatorial. Melainkan dengan tepat dan cermat disebut
“hasil karya keadilan” (Yes 32:17).
1) Pesan dari Gaudium et spes art.1 menyatakan: ”Kegembiraan dan harapan,duka
dan kecemasan manusia dewasa ini, terutama yang miskin dan terlantar, adalah
kegembiraan dan harapan, duka dan kecemasan murid-murid Kristus pula.”
Artinya bahwa Gereja tampil di dunia dan masyarakat sebagai tanda dan
sarana keselamatan. Gereja hadir sebagai sakramen keselamatan bagi dunia
dan masyarakatnya.
2) ”Damai di dunia ini, yang lahir dari cinta kasih terhadap sesama,merupakan
cermin dan buah damai Kristus, yang berasal dari Allah Bapa” (GS 78).
Dasarnya adalah peristiwa salib. Yesus Kristus, Putera Allah, telah
mendampaikan semua orang dengan Allah melalui salib-Nya. Karenanya,
semangat perdamaian dalam ajaran Gereja Katolik tidak pernah bisa dilepaskan
dari peristiwa salib Kristus. Umat Kristiani dipanggil dan diutus untuk memohon
dan mewujudkan perdamaian di dunia.
3) Kita perlu memberikan pertanggungjawaban iman Katolik di tengah-tengah
kehidupan yang konkret. Pertanggungjawaban iman itu di mana saja kita berada,
entah di sekolah sebagai pelajar, di masyarakat sebagai anggota masyarakat.
Dengan kata lain, pertanggungjawaban iman dalam konteks kehidupan yang nyata
dengan segala persoalan yang ada. Misalnya kita ikut ambil bagian secara aktif
dalam membangun kehidupan yang damai sejahtera serta bersatu sebagai
anak-anak Allah dalam memperjuangkan nilai-nilai kehidupan yang
diangerahkan Allah semua manusia serta alam lingkungan.
7