Page 62 - Raja Rokan
P. 62

Setelah Raja Rokan puas menghilangkan rasa rindunya, ia dan
            adik iparnya itu mandi dan berganti pakaian.

                Kini Kerajaan Pagaruyung telah diperintah oleh Sutan Sakti
            Alam, adik Sutan Seri Alam. Penampilan Raja Pagaruyung tidak
            banyak berubah. Dia memang jarang mengalami kesulitan seperti
            Sutan Seri Alam.

                “Raut  wajahmu  tampak  sedikit tua,  tetapi  engkau  tetap
            tampan.  Wajahmu juga mencerminkan orang yang bijak  dan
            penyabar. Aku bangga kepadamu, Nak! Ternyata doaku dan adik-
            adikmu didengar oleh Tuhan.” Demikian seru ibunya.

                “Aku merasakannya, Bu. Aku yakin Ibu dan adik-adikku pasti
            mendoakan diriku.”

                Seri Alam pun tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada
            Sutan  Pamuncak.  Perhatian  dan kasih sayang  orang  tua  itu
            merupakan penentu dalam keberhasilannya.

                Putri Sari Bulan dipapah oleh inang pengasuhnya. Wajahnya
            masih tampak pucat, tetapi sudah dapat tersenyum manis. Rajo
            Mudo  terpana  melihat  gadis  itu.  Ia  berusaha  mendekat  dan
            menghibur Putri Bungsu.

                “Ternyata  engkau  pandai  menghibur wanita  yang  sedang
            dirundung  sedih,  ya…!” Demikian ujar Sutan  Seri  Alam kepada
            adik iparnya.

                Putri Sangka  Bulan  ingin mendengarkan  pengalaman  putra
            sulungnya selama merantau.

                “Nak! Ibu ingin mendengarkan kisah perjalananmu! Di mana
            dan bagaimana  kau  memperoleh istri? Dia pasti cantik  karena
            kulihat adiknya pun tampan.”

                Sutan  Seri Alam  tersenyum puas.  Ia  gembira  dapat
            membahagiakan hati ibunya.





                                         55
   57   58   59   60   61   62   63   64   65   66   67