Page 57 - Raja Rokan
P. 57
Upacara pemberian gelar dimulai dan berjalan dengan lancar.
Pendekar Ayam Berkokok terkesan melihat kemegahan upacara
itu. Ia menyadari bahwa kerajaan Rokan bukan kerajaan yang
sembarangan. Kerajaan itu ternyata sangat besar dan berpengaruh.
Raja Rokan berwibawa dan dikasihi rakyatnya. Oleh karena itu, ia
berjanji akan mengubah sikapnya yang buruk dan akan mengabdi
kepada raja bersama anak buahnya.
Waktu terus berlalu. Rakyat Kerajaan Rokan hidup dengan
tenteram dan damai. Tiba-tiba sekelompok gerombolan menjarah
harta penduduk sehingga suasana mencekam menyelimuti
Kerajaan Rokan.
Suasana mencekam segera kembali pulih dan tenang
ketika beberapa ulama datang ke negeri mereka. Para ulama itu
mengajarkan agama Islam di negeri itu.
Suasana negeri itu menjadi tenang, aman, dan damai kembali.
Rakyat mendalami ajaran agama Islam. Sepanjang hari punggawa
kerajaan siap siaga dan kaum muda banyak yang mempelajari
ilmu silat. Akibatnya, para perampok takut mengganggu rakyat
Rokan.
Setelah mengaji, anak-anak pergi ke ladang untuk membantu
orang tuanya. Kaum wanita menenun kain sarung atau songket
serta menjahit pakaian pria dan wanita. Di antara mereka ada yang
berdagang. Mereka sukses sampai ke daerah lain di luar Rokan.
Setelah menyelesaikan pekerjaan duniawi, mereka berbondong-
bondong pergi ke surau untuk bersembahyang dan mengaji
hingga larut malam.
Para ulama mengembangkan ajaran agama Islam di
perdesaan. Mereka juga mengunjungi Istana Rokan. Sutan Seri
Alam bersenang hati menerima kehadiran ulama. Bahkan, ia
menganjurkan agar seluruh kerabat kerajaan mempelajari kitab
suci Alquran. Kini negeri Rokan harum namanya karena seluruh
rakyatnya patuh menjalankan syariat Islam dengan baik.
50