Page 23 - Putri nibung di Sarang Lanun
P. 23
3
Siang itu matahari masih terasa terik walaupun
hujan baru saja berhenti dan menyisakan rintik gerimis.
Bujang Limpu berjalan ke arah pondok Nek Usang. Ia
memanggul seekor rusa jantan hasil buruannya. Hari ini
tampaknya hari keberuntungan baginya.
“Nek! Nek! Nenek, lihatlah yang aku bawa.”
Bujang Limpu memanggil Nek Usang sembari
meletakkan rusa hasil buruannya di dekat tangga
pondok.
“Oh, Jang, kau rupanya. Apa yang kaubawa itu?”
tanya Nek Usang ketika muncul dari balik pintu pondok.
Belum sempat Bujang Limpu menunjukkan rusa
hasil buruannya kepada Nek Usang, tiba-tiba terdengar
suara si Keling yang melolong dari balik semak-semak.
Khawatir terjadi sesuatu pada si Keling, Bujang Limpu
segera mendekati sumber suara. Meskipun si Keling
sudah terbiasa dengan hutan, suara lolongannya
bukanlah hal yang biasa. Apalagi ini terjadi pada
siang hari. Anjing melolong biasanya disebabkan oleh
kehadiran makhluk gaib penunggu hutan, seperti hantu,
jin, setan, atau genderuwo.
Tidak terlalu jauh dari pondok Nek Usang, si Keling
terus melolong di bawah sebatang pohon yang tinggi
11