Page 19 - Putri nibung di Sarang Lanun
P. 19

2



                 Keesokan harinya, pagi-pagi sekali ketika belum semua
            penghuni hutan terbangun dari mimpi malamnya, Bujang

            Limpu  bergegas  pergi  ke  tengah  hutan,  mencari  pohon
            nibung. Di pinggangnya terselip parang dan kampak.
                 Di dekat tangga pondok, Bujang Limpu mendapati
            si  Keling  masih  tertidur  pulas.  Segera  saja  ia

            membangunkan  anjing  kesayangannya.  Bujang  Limpu
            menempelkan  ujung  kakinya  pada  badan  si Keling.
            Anjingnya  menggeliat  seperti  malas  karena  masih
            mengantuk. Namun, ia harus turut kepada majikannya.

                 “Ayo, Keling! Kita harus segera menemukan pohon
            nibung  itu,”  ajak  Bujang  Limpu  sembari  bergegas
            meninggalkan pondok diikuti langkah si Keling.
                 Setibanya di tengah hutan, Bujang Limpu menjadi

            bingung.
                 “Pohon mana yang harus kutebang? Banyak sekali
            pohon di hutan ini. Aku tidak tahu pohon nibung yang
            mana.”

                 Karena bingung mencari pohon nibung, tanpa terasa
            hari  telah  beranjak  siang  dan  panas  semakin  terik.
            Perutnya  yang  sejak  semalam  kosong  terus  berbunyi
            minta segera diisi. Sementara itu, tak sedikit pun bekal

            yang ia bawa dari pondok.




                                          7
   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24