Page 20 - Putri nibung di Sarang Lanun
P. 20
Bujang Limpu terus berjalan terseok-seok menyeret
kakinya karena sudah kelelahan menahan lapar dan
haus. Sementara itu, si Keling entah ke mana. Ia berjalan
cukup jauh menembus hutan belantara. Akhirnya,
sampailah ia di suatu tempat yang baru pertama kali
didatanginya. Di sana ia menemukan sebuah pondok
kecil, reyot, dan hampir roboh.
“Permisi! Permisi! Permisi! Ada orang di dalam?”
“Siapa?” sahut seseorang dari dalam pondok.
Seorang wanita renta muncul dari dalam pondok
dan berdiri di pintu mengamati pemuda yang berdiri di
hadapannya. Ia kaget sekaligus bahagia. Selama ini ia
mengira hanya hidup seorang diri di tengah hutan yang
terpencil dan angker ini. Selama ini memang tidak ada
orang yang berani menginjakkan kakinya di hutan ini.
“Kau rupanya, anak muda. Siapa dan ada perlu apa
kaudatang ke hutan ini?” tanya si nenek penuh selidik.
“Maafkan aku yang telah mengganggumu, Nek. Aku
Bujang Limpu. Aku tersesat di hutan ini,” ujar Bujang
Limpu memperkenalkan diri.
“Duduk dan tunggulah sebentar. Biar Nenek
ambilkan air di dalam. Kau tampak lelah sekali, Nak,”
kata si nenek sambil berlalu kembali ke dalam pondok.
“Ketahuilah, Nak, hutan ini telah dilindungi oleh
pagar gaib. Hanya orang berhati mulia saja yang bisa
menerobos pagar itu. Kau adalah orang yang baik
8