Page 55 - Misteri Telaga Warna
P. 55

Seminggu  menjelang  hari perayaannya sebagai
            gadis dewasa karena sudah berusia tujuh  belas tahun,

            Dewi Kuncung  Biru menghadap ayahnya. Ia didampingi
            ibundanya, Ratu Purbamanah. Melihat kehadiran putri dan

            permaisurinya itu, Prabu Swarnalaya merasa heran. Tidak
            biasanya  mereka  bersikap  formal  seperti  itu.  Meskipun

            begitu, sang Prabu berusaha menyembunyikan keheranannya
            itu. Ia tetap bersikap bijaksana sebagai seorang ayah.

                  “Anakku,  tumben  menghadap  ayah dengan  ditemani

            Bunda. Ada apa?” tanya  Prabu Swarnalaya kepada putrinya.
                  “Tidak ada apa-apa, Ayah,” jawab Dewi Kuncung Biru

            sambil  berusaha  menyembunyikan  keinginannya,  “Ananda

            hanya kangen saja pada Ayahanda,” lanjutnya.
                  “Ah, yang benar. Katakan saja, apa keinginanmu?”

                  “Tidak, Ayahanda. Tidak ada apa-apa.”

                  Melihat  putrinya tampak malu-malu  menyampaikan
            maksud hatinya, Ratu Purbamanah menyahut.

                  “Ayolah,  Sayang.  Katakan  saja  pada  Ayahandamu

            apa  yang  kau  inginkan,”  bujuk  Ratu  Purbamanah  kepada
            putrinya.

                  “Tidak,  Bunda.  Bunda  saja  yang  bilang  pada  Ayah,”

            timpal Dewi Kuncung Biru.

                  “Ada apa sebenarnya, Dinda, kok malah berbisik-bisik
            sendiri,” sahut sang Prabu.



                                         48
   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60