Page 17 - Si Kerongo
P. 17

Kerongo sangat senang. Ia kemudian berniat mencari rotan
            untuk mengikat hasil buruannya itu.
                 “Kerongo, jagalah hasil buruan kita ini, jangan sampai

            terlepas atau diambil orang. Ibu akan mencari rotan untuk
            mengikat hasil buruan ini,” pesan ibu Kerongo kepada

            anaknya.
                 “Ya, Bu.” Kerongo mematuhi pesan ibunya. Ketika
            ibunya sudah pergi, Kerongo memandangi kijang yang

            terjerat perangkap tersebut. Matanya tertuju pada kaki
            kijang yang terluka karena si kijang terus meronta dari rotan
            berduri yang digunakan sebagai perangkap. Seketika timbul

            rasa kasihan dalam diri Kerongo pada kijang tersebut. Ia
            berniat melepaskan kaki kijang itu dari jeratan rotan berduri
            agar si kijang tidak tersiksa karena rasa sakit akibat duri

            yang menusuk kulit dan dagingnya. Kerongo tidak menyadari
            bahwa perbuatannya akan mengakibatkan buruannya hilang.

            Setelah terlepas dari jerat, kijang tersebut serta-merta
            melarikan diri sejauh-jauhnya walaupun dengan terpincang-
            pincang. Kerongo sangat terkejut setelah menyadari bahwa

            buruannya telah terlepas. Akan tetapi, nasi sudah menjadi
            bubur. Ibunya yang datang dan membawa rotan untuk

            mengikat buruannya hanya bisa mengurut dada ketika
            mendapati buruannya telah lepas akibat kecerobohan
            Kerongo.  Ia  berharap  suatu  saat  Kerongo  memiliki





                                          5
   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22