Page 19 - Si Kerongo
P. 19
“Kita akan membuka ladang di sini, tetapi sebelumnya
kita perlu membersihkan lahan yang masih banyak ditumbuhi
tanaman ini. Terlebih dahulu Ibu memintamu untuk
menebang beberapa pohon besar yang ada di lahan ini.”
“Baiklah, Ibu. Ibu tunggu saja di pinggir sana agar tidak
tertimpa pohon yang aku tebang.”
Ibu Kerongo segera menyingkir agar tidak tertimpa
pohon yang ditebang oleh Kerongo. Pekerjaan menebang
pohon di hutan adalah pekerjaan berat. Namun, Kerongo
adalah pemuda yang memiliki tenaga besar sehingga dengan
mudah dapat menumbangkan pohon-pohon di lahan yang
akan ditanaminya. Menjelang sore hari pohon-pohon besar di
lahan tersebut sudah tumbang. Setelah semua pohon besar di
lahan itu ditebang, Kerongo dan Ibunya beristirahat sambil
duduk di atas sebatang pohon tebangan. Saat itu matahari
sudah bersiap untuk terbenam.
“Kerongo, hari sudah sore. Ibu kira hari ini kita sudahi
saja pekerjaan kita. Besok akan kita teruskan lagi pekerjaan
kita membuka ladang. Sekarang kita pulang dulu ke pondok
ladang kita dan beristirahat untuk besok.”
“Baik, Ibu,” kata Kerongo sambil mengikuti ibunya
berjalan menuju pondok ladang mereka untuk beristirahat.
Setelah beristirahat semalam, keesokan harinya Kerongo
dan ibunya bersiap-siap kembali melanjutkan pekerjaan
7