Page 24 - Si Kerongo
        P. 24
     “Kerongo, bakarlah huma dari arah belakang, yaitu dari
            sisi huma yang berada di bagian bawah gunung dengan cara
            melawan arah angin.”
                 Pada  saat  Kerongo  menjalankan  perintah  ibunya,
            ibu Kerongo pergi ke arah sasaran angin dengan maksud
            hendak membuat perlindungan bagi hutan yang akan menjadi
            sasaran kobaran api. Setelah Kerongo menyulut api di lahan
            tersebut, dalam sekejap lahan tersebut sudah dipenuhi
            dengan kobaran api yang membakar kayu-kayu dan ranting-
            ranting. Setelah api padam, lahan tersebut berubah, penuh
            dengan abu dan potongan-potongan kayu yang menghitam
            dilalap api.
                 Kerongo sangat puas melihat hasil pekerjaannya. Ia
            merasa sebagai anak yang berguna karena sudah membantu
            ibunya dalam membuka lahan. Ia berharap ibunya bangga
            dengan hasil pekerjaannya hari ini. Setelah selesai membakar
            lahan, Kerongo pulang ke pondok ladangnya dan menunggu
            ibunya di pondok tersebut. Namun, hingga sore hari, sang
            ibu belum juga pulang ke pondok ladangnya. Kerongo
            gelisah mendapati ibunya belum juga pulang. Rasa panik
            menyerangnya dan tiba-tiba ia berpikir sesuatu telah terjadi
            pada ibunya. Sebuah pikiran negatif menghinggapinya. Ia
            mengira ibunya terjebak di tengah huma dan hangus dimakan
                                          12





