Page 25 - Misteri Banteng Wulung
P. 25
“Tuan Patih, urusan Banteng Wulung itu perkara
mudah. Sekarang aku ingin menjamu kedatangan Tuan Patih
di istanaku. Mari, Tuan Patih. Silakan menikmati hidangan
sederhana di istana Malwagiri,” ujar Baginda Kalaboja sambil
berdiri. Patih Jaya Santana diiring pula oleh Patih Gringsing
Pati menuju ke ruang makan di sebelah kanan ruang utama
kerajaan.
Di ruang makan yang luas telah tersedia pelbagai
hidangan lezat. Bermacam-macam buah-buahan tersedia di
atas meja besar. Perut Patih Jaya Santana yang memang telah
lapar mengeluarkan suara berkeruyuk. Baginda Kalaboja
dan Patih Gringsing Pati pura-pura tidak mendengarnya.
Meskipun merasa lapar, Patih Jaya Santana hanya mengambil
makan dengan porsi sekadarnya. Baginda Kalaboja
menghabiskan hampir separuh hidangan tersebut. Sungguh
sangat sesuai dengan namanya, kala berarti raksasa dan boja
berarti makanan.
Setelah beristirahat beberapa saat, pada sore harinya,
dengan diiringi Patih Gringsing Pati, Baginda Kalaboja
mengajak Patih Jaya Santana menuju ke tanah lapang yang
benar-benar luas. Patih Jaya Santana tidak mengetahui
maksud Baginda Kalaboja mengajaknya ke tempat itu.
“Tuan Patih, marilah kita bermain-main sebentar,” ajak
18