Page 30 - Misteri Banteng Wulung
P. 30

Baginda Kalaboja. la pun mulai mencoba membandingkannya
            dengan  ilmu  kesaktian  yang  dimilikinya.  Terasa  bahwa
            ilmu yang dimilikinya itu berada tiga tingkat di bawah ilmu

            kesaktian Patih Jaya Santana.

                 “Hohoho...,  kesaktian Tuan Patih bukan hanya isapan
            jempol.  Pada  hari ini aku  merasa  benar-benar  beruntung

            dapat mencoba kesaktian Tuan Patih,” kata Baginda Kalaboja
            ketika keduanya sama-sama  terpental  akibat  benturan
            dahsyat. Hampir  saja Baginda Kalaboja  terjengkang jika
            tidak bersalto di udara beberapa kali.


                 “Ah...,  Baginda  terlalu  menyanjung  hamba.  Ilmu
            kesaktian Baginda terlalu luar biasa dahsyat buat hamba,”
            jawab Patih Jaya Santana merendah.


                 “Bagaimana  kalau  kita  menggunakan  senjata  pusaka,
            Tuan Patih?” tanya Baginda Kalaboja sambil mengusap peluh
            yang mengalir dari jidatnya.


                 “Hamba  kira tidak perlu, Baginda.  Senjata  pusaka
            Baginda  tentu dapat  mencelakai hamba,” jawab  Patih Jaya
            Santana  dengan  sopan. la  memang  tidak  menghendaki

            pertempuran yang mematikan.

                  “Hohoho...,  kita  bukan anak-anak  kemarin sore, Tuan
            Patih. Kita  bisa mengukur  kemampuan  masing-masing

            tanpa harus saling melukai. Mulailah sekarang, Tuan Patih,”
            sergah Baginda Kalaboja meyakinkan sambil melolos kujang
            pusaka yang terselip dari balik pakaiannya.



                                         23
   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35