Page 31 - Misteri Banteng Wulung
P. 31

Oleh  karena  terus didesak  Baginda  Kalaboja  yang
            merasa  penasaran,  Patih  Jaya  Santana  pun  tidak  dapat
            menolaknya. Lalu,  dikeluarkannya kujang  Curuk  Sakti

            dari  kerangka yang juga terselip  di  balik  bajunya. Hawa
            mengerikan segera keluar dari kujang sakti pemberian Empu
            Anggajati. Melihat hal itu Baginda Kalaboja tergetar. Kujang
            sakti itu seolah-olah hidup dan hendak menerkam dirinya.


                 “Luar biasa! Baru sekali ini aku melihat kujang pusaka
            yang memiliki perbawa sedemikian hebatnya,” puji Baginda
            Kalaboja  dengan  kagum.  Karena merasa tidak  akan  dapat
            mengalahkan kujang  pusaka yang  dimiliki Patih Jaya

            Santana, Baginda Kalaboja itu pun dengan jujur mengakui
            kekalahannya.

                 “Baiklah..., Tuan Patih. Aku mengakui kehebatan kujang

            pusaka Tuan Patih. Seperti yang telah aku janjikan, aku akan
            menyerahkan  Banteng Wulung  kepada Tuan  Patih,”  kata
            Baginda Kalaboja.


                 “Terima kasih atas kebaikan hati Baginda,” ujar Patih
            Jaya Santana sambil menyembah Baginda Kalaboja. la benar-
            benar merasa lega karena Banteng Wulung yang dicarinya

            telah  dapat  ditemukan.  Bahkan,  banteng  tersebut akan
            segera diberikan kepadanya. Namun, kegembiraan hatinya
            tidak ditampakkan.


                 Baginda Kalaboja dan Patih Jaya Santana diiring oleh
            Patih  Gringsing  Pati  menuju  ke istana.  Baginda  Kalaboja
            kembali menjamu tamunya dengan hidangan lezat. Tenaga


                                         24
   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36