Page 35 - Misteri Banteng Wulung
P. 35

KESALAHPAHAMAN










                    Setibanya di  kaki gunung,  Raden  Jaya Purnama

            memacu  langkah  kaki  kudanya.  Meskipun  sudah  beranjak
            tua,  kuda berwarna hitam kecoklatan  itu masih  gesit dan
            lincah.  Namun,  ketika  kudanya  terlihat  letih,  Raden Jaya
            Purnama memberi kesempatan untuk beristirahat.


                  Selama  sebulan  di perjalanan  Raden Jaya Purnama
            belum  pernah berjumpa dengan seorang manusia pun.
            Keluar masuk hutan  yang ditemui hanyalah  binatang-
            binatang  hutan.  Oleh  karena  itu,  Raden Jaya  Purnama

            merasa kesepian. Hanya kuda kesayangannya itulah  yang
            setia menemaninya.

                  Raden Jaya  Purnama  tiba-tiba  tersenyum  gembira.

            Di kejauhan  terlihat  seorang  penggembala  lembu  dan
            kuda  tengah  duduk  di bawah  pohon besar dan  rindang.
            Penggembala  itu tampak terkantuk-kantuk  dibelai angin

            senja. Wajahnya  yang  dipenuhi oleh brewok lebat  terlihat
            seram. Sementara lembu dan kuda dibiarkannya merumput.

                 Betapa  terkejutnya hati Raden Jaya Purnama pada

            saat  melihat  lembu  yang digembalakannya itu.  Banteng
            berwarna hitam legam. Ya, Banteng Wulung! Teriak Raden


                                         28
   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40