Page 67 - Si Cantik dan Mentri Hasut
P. 67
“Benarlah katamu itu,” kata Dewa.
“Ketiga, yaitu bila dua orang saling berkasih-kasihan.
Apabila seorang mati yang seorang pun ingin mati juga. Akan
tetapi, kadang-kadang mereka saling benci bagaikan seteru yang
amat besar. Itulah dua orang suami istri,” kata Mahsyud Hak.
“Benar sekali katamu itu,” kata Dewa. “Bagaimana dengan
pertanyaanku yang keempat?” sambungnya bertanya kepada
Mahsyud Hak.
“Baik, pertanyaan keempat ialah kolam yang berisi pohon
tanjung dan sekawan burung. Apabila burung itu hinggap pada
setiap kuntum seekor burung, seekor burung tidak mendapat
bunga tanjung. Akan tetapi, kalau setiap kuntum dihinggapi dua
ekor burung, sekuntum bunga tidak dihinggapi burung. Bunga yang
terdapat dalam kolam itu ada tiga kuntum, sedangkan burung itu
berjumlah empat ekor,” jawab Mahsyud Hak sambil tersenyum.
Dewa puas mendengar jawaban Mahsyud Hak. Namun, ia
masih ingin bertanya lagi kepada Mahsyud Hak. “Hai Mahsyud Hak,
apakah engkau mempunyai saudara dari pihak ibu dan bapakmu?”
“Hamba mempunyai saudara dari pihak bapak tujuh satu
dan dari pihak ibu tujuh satu. Selain itu, orang asinglah bagiku.
Akan tetapi, dari orang asing itu ada seorang juga.” jawab Mahsyud
Hak.
“Di mana orang itu sekarang? Adakah ia di dalam negeri
inikah atau berada di luar negeri?” tanya dewa.
60