Page 64 - Si Cantik dan Mentri Hasut
P. 64
Beberapa lama kemudian, para hulubalang itu berjumpa
dengan Mahsyud Hak.
“Tuan hamba dipanggil oleh Raja. Berapa lama Tuan
hamba meninggalkan istana dan Raja?” kata hulubalang sambil
menyembah kepada Mahsyud Hak.
Pada waktu itu, Mahsyud Hak sedang menempa buyung. la
memakai kain empat hasta dengan sukacitanya karena pada rasa
hatinya bagaikan kain yang keemasan. la sedang duduk di tanah
bagaikan duduk di hamparan yang keemasan. Dalam hatinya,
lumpur pada tubuhnya itu bagaikan kelembak dan narawastu. la
sedang duduk di antara periuk dan belanga. Pada rasa hatinya, ia
bagaikan sedang menghadap raja karena kasih dan setianya. la
bersyukur akan dirinya.
Pada waktu hulubalang yang mencarinya tiba di tempat
itu, ia hanya tersenyum dan pamit pada ayah angkatnya. Dengan
pakaian yang berlumur, Mahsyud Hak segera menghadap raja. la
sujud di hadapan raja. Raja berkata ketika melihat Mahsyud Hak
sujud di hadapannya.
“Hai Anakku Mahsyud Hak, mengapa engkau seperti ini?
Tidakkah engkau marah kepadaku karena berapa lama rumah
tanggamu porak poranda karena aku mendengar fitnah keempat
orang itu.”
“Tuanku, jangan berkata seperti itu karena semuanya tidak
akan terjadi kalau bukan dengan izin Allah subhanahu wataala.
Siapa pun yang bernaung di bawah pohon yang besar, pastilah
sekali waktu akan tertimpa rantingnya.
57