Page 59 - Ebook - Peneguhan Pdt Henny
P. 59
Kedua, ketika transaksional tidak boleh menjadi nilai suatu
komunitas, maka komitmen pada nilai dasar dan visi bersama
komunitas adalah hal yang tidak boleh ditawar. Di dalam gereja ada
istilah yang biasa digunakan yaitu ‘panggilan pelayanan’. Seringkali
konsep panggilan pelayanan ini disalahpahami sebagai sebuah
tindakan dan aksi yang tidak perlu dibangun dalam kesungguhan
komitmen dan tanggungjawab. Hal ini yang sering menggoda para
pendeta dan juga penatua, bahkan anggota gereja, untuk tidak
menjalankan tugasnya di gereja dengan sungguh-sungguh. Kondisi
seperti ini yang seringkali membuat penatua atau anggota gereja yang
serius pada pelaksanaan pelayanan gereja menjadi frustasi. Karena itu
perlu ada upaya untuk meluruskan pemahaman tentang panggilan
pelayanan di gereja. Panggilan pelayanan adalah sebuah sikap
spiritual yang serius, di mana seorang anggota gereja berupaya
mendengarkan Tuhan, mengolahnya menjadi nilai dasar dan visi yang
muncul dalam wujud komitmen, keterpercayaan dan kesungguhan
untuk menjalankan perannya di gereja dan masyarakat, baik menjadi
pendeta, penatua, aktivis atau pelayan gereja, maupun sebagai apapun
kita dalam kehidupan sehari-hari.
Dua catatan di atas menjadi refleksi untuk proses mutasi pelayanan
yang sedang terjadi dalam diri rekan Pdt. Henny Yulianti dari GKI
Purworejo ke GKI Beringin – Semarang. Proses mutasi pelayanan
pendeta bukan sekedar mutasi kerja dengan nilai dan harapan yang
bersifat transaksional. Gereja yang satu dengan gereja yang lain pun
bukanlah kompetitor yang saling bersaing. Seorang pendeta yang
menjalankan mutasi ke tempat pelayanan yang baru harus berangkat
dalam semangat dan komitmen berkomunitas, di mana ia diharapkan
untuk bekerja keras dan terpercaya untuk memperkuat rasa
kekeluargaan, nilai dasar dan visi bersama gereja milik Kristus di
tengah dunia. Di sini komitmen dan profesionalitas seorang pendeta
untuk menghadirkan panggilan pelayanan yang tulus sungguh-sungguh
harus selalu diperjuangkan dan dibuktikan. Pada saat yang bersamaan
baik gereja yang ditinggalkan maupun gereja yang didatangi, tidak
pernah akan berhenti untuk menjadi komunitas iman yang terus
berproses dan bertumbuh. GKI Purworejo yang ditinggalkan maupun
GKI Beringin – Semarang yang didatangi, tetap adalah Gereja Kristen
Indonesia yang akan terus beregerak untuk menjalankan
tanggungjawab sebagai komunitas iman. Selamat atas proses mutasi
ini. Tuhan menyertai perjalanan selanjutnya bagi semua pihak.
*Pendeta Tugas Khusus Sinode Wilayah GKI SW Jabar sebagai dosen Teologi Praktis di
Fakultas Teologi UKDW, Yogyakarta.
God’s Little Pencil 57

