Page 53 - E-Modul IML
P. 53
Gambar 22 memperlihatkan transformasi untuk Gambar 21 ke dalam bentuk
diagram ladder PLC beserta diagram pengawatannya. Dalam diagram
pengawatan ini, peralatan input/output seperti push button, limit switch, lampu,
solenoid, dan lain sebagainya dikoneksikan pada modul antarmuka PLC. Adapun
diagram ladder-nya diimplementasikan secara softwired di dalam memori PLC dengan
menggunakan relay-relay dan kontaktor-kontaktor internal yang bersifat software.
Relay-relay internal ini merupakan alamat alamat bit pada memori PLC. Secara umum,
logika pada Gambar 22 dapat dijelaskan sebagai berikut. Dalam keadaan normal,
peralatan yang terhubung dengan modul input ini berada dalam keadaan terbuka
sehingga kontaktor-kontaktor internalnya pun berada dalam keadaan yang sama. Jika
salah satu perangkat masukan ini aktif maka keadaan kontak yang sesuai dengan
alamatnya juga akan berubah. Misalnya jika PB 1 ditekan dan LS I ada dalam keadaan
tertutup maka akan terjadi aliran daya melewati koil internal PL sehingga koil akan
diaktivasi. Hal ini secara langsung akan mengaktifkan lampu PL yang terhubung
dengan modul output PLC tersebut.
Untuk lebih memahami hubungan antara diagram ladder elektromekanis dan
transformasi diagram ladder PLC-nya ini, perhatikan Gambar 23 (kiri). Pada gambar
ditunjukkan berbagai kombinasi masukan yang mungkin terjadi beserta konsekuensinya
pada keluaran sistem tersebut, garis warna biru pada gambar menunjukkan adanya
aliran daya pada titik tersebut, sedangkan Gambar 23 (kanan) menunjukkan diagram
ladder PLC beserta diagram penyambungan instalasi pelatan input dan peralatan output
pada masing masing sisi PLC.
Modul Pembelajaran 38
Motor Control Trainer dan PLC Trainer