Page 78 - Design and Control of PV Hybrid System in Practice_REEP (GIZ)[7407]
P. 78
Gambar 5-1 Contoh Kurva Efisiensi pada Inverter
Tegangan dan arus input DC juga dapat diukur untuk menentukan daya input inverter. Daya
AC dapat ditentukan dengan mengukur tegangan AC dan arus keluaran inverter. Pengukuran
dilakukan pada alat metering yang terdapat pada inverter, atau menggunakan alat pengukuran
lainnya .
32
• Efisiensi inverter merupakan rasio energi AC dan DC. Jika terdapat perbedaan sebesar
3% pada efisiensi rata-rata satu inverter dengan semua inverter, maka inverter tersebut
dianggap tidak memenuhi kriteria performa inverter.
• Pengujian performa inverter dilakukan dengan mencatu daya ke inverter melalui
pencatu daya yang mampu mensimulasikan karakteristik arus dan tegangan.
Impedansi pencatu daya tidak boleh lebih dari 5% dari impedansi keluaran inverter.
• Inverter tidak boleh mencapai temperatur yang dimungkinkan untuk terbakar,
merusak material, berpotensi mengaktifkan peralatan proteksi, apabila beroperasi
maksimum pada temperatur sekitar yang normal yaitu 25 C. Temperatur inverter perlu
o
diperhatikan baik dengan data dari sensor temperatur pada masing-masing inverter
(jika ada) atau alat pengukur temperatur lain. Sebelum menilai tingkat temperatur pada
inverter, perlu dipastikan tingkat akurasi dari masing-masing sensor temperatur.
• Inverter harus mampu bertahan 1 menit tanpa mengalami kerusakan untuk uji pada
1000 Volt ditambah dua kali tegangan maksimum. Titik ujinya adalah 1) Antara sirkit
32 International Electrotechnical Commission, ‘IEC 62446 Grid Connected PV Systems – Minimum Requirements for
System Documentation, Commissioning Tests, and Inspection’, 2016.
Pedoman Rancangan PLTS Hibrida untuk Island Grid | 68