Page 696 - Laporan PPL PPG Daljab Tahap 3
P. 696

sesuai  dengan  respon  frekuensi  pada  loudspeaker  dan  akan  didapatkan  hasil  (suara)  pada
               loudspeaker yang sesuai dengan keinginan pengguna.
                   Tone kontrol adalah jenis rangkaian pengatur suara atau nada aktif pada sistem audio. Tone
               control pada dasarnya berfungsi sebagai pengatur penguatan level nada bass dan level nada
               treble. Nada bass adalah sinyal  audio pada frekuensi rendah sedangkan nada treble adalah
               sinyal audio pada frekuensi tinggi.
                   Selain berfungsi utama sebagai pengatur nada, sebuah unit tone control secara keseluruhan
               juga berfungsi sebagai penguat tegangan sinyal audio agar mencapai level yang cukup untuk
               diberikan kepada power-amplifier (penguat daya).  Apabila level tegangan sinyal maksimal
               yang dipersyaratkan oleh power-amplifier tidak tercapai, maka power-amplifier pun tidak akan
               maksimal mengeluarkan daya-nya kepada speaker.
                   Rangkaian Tone Control sederhana memiliki sinyal suara yang dihasilkan sudah diatur oleh
               potensiometer  dan  kemudian  dikuatkan  oleh  bagian  op  amp  menggunakan  transistor  yang
               nantinya di kopling oleh kapasitor yang outputnya akan diatur pada bagian control. Komponen
               yang terdapat pada bagian output yang bisa di bilang cukup bagus dan bersih.
                   Prinsip kerja rangkaian tone control yaitu pada frekuensi rendah atau bass dan frekuensi
               tinggi atau treble. Dari pengaturan di atas kemudian di kuatkan lagi pada bagian pengatur akhir
               menggunakan transistor yang sama. Tegangan yang di hasilkan dari tone control ini adalah
               mulai dari 9 volt DC sampai dengan 18 volt DC.
                   Pada  saat  frekuensi  nada  bass  meningkat,  maka  akan  memberikan  efek  pada  resistor
               samapai kapasitor sehingga tidak lagi memberikan efek atau respon pada rangkaian. Sehingga
               frekuensi di atas tidak di pengaruhi oleh posisi potensiometer bass pada maksimum boos dan
               cut atau di biarkan flat. Untuk nada treble, pada akhir frekuensi tinggi audio kapasitor bertindak
               seakan short circuit. Maka penguatan akan di atur oleh potensiometer treble.
                   Dalam sistem audio, bagian pengatur nada terletak diantara bagian Pre-Amplifier (penguat
               depan) dan Final Amplifier (Penguat Akhir). Bagian pengatur nada berfungsi untuk mengatur
               nada rendah (Bass) dan nada tinggi (Treble) secara terpisah. Pada bagian pengatur nada Bass,
               menguatkan sinyal frekuensi rendah, sedangkan pada bagian nada treble menguatkan sinyal
               frekuensi  tinggi.  Kurva  penguatan  (AV)  terhadap  besarnya  fekuensi  yang  dikuatkan  dapat
               digambarkan menggunakan kurva berikut.



















                                     Gambar 3. Kurva penguatan nada bass dan treble
   691   692   693   694   695   696   697   698   699   700   701