Page 697 - Laporan PPL PPG Daljab Tahap 3
P. 697
4. Pengatur Nada
Pengatur nada bertugas menyesuaikan nada frekuensi tinggi dan rendah dengan selera
pendengar dan akustik ruang, sehingga timbul gambaran nada yang diinginkan.
Keterpengaruhan nada yang dapat dikoreksi meliputi:
a. tanggapan frekuensi dari sumber bunyi yang berbeda-beda,
b. karakteristik reproduksi dari loudspeaker,
c. penurunan perasaan pendengaran untuk frekuensi tinggi dalam usia tua,
d. sifat bunyi ruangan.
Tone Kontrol (TC) adalah rangkaian untuk mengatur frekuensi yang ingin dikuatkan pada
penguat amplifier. Hasilnya bisa melakukan pengaturan penguatan suara yang akan dikuatkan
sehingga menghasilkan suara yang bagus(tergantung kesukaan user). Banyak sekali macam
rangkaian tone kontrol, berikut contohnya:
a. Pengatur Nada Pasif
Tone control yang paling sederhana adalah tone control pasif yang hanya terdiri dari
potentiometer, resistor dan kondensator. Pengaturan nada hanya sebatas cut terhadap nada-
nada tinggi. Pada tone control yang seperti ini tidak terjadi boost dan tidak terjadi
penguatan sinyal.
Gambar 4. Tone control pasif
Pada pengatur nada pasif sinyal melalui keterpengaruhan frekuensi pada dasarnya
selalu diperlemah. Secara diagram blok dapat digambarkan seperti gambar 5. Penguat
penyangga mempunyai tugas menaikkan level sinyal yang teredam pengatur nada. Melalui
tingginya penguatan penguat antara atau penguat penyangga/buffer akan timbul faktor
harmonis dan cacat intermodulasi yang merupakan keburukan pengatur nada pasif ini.
Gambar 5. Diagram blok pengatur nada pasif
Cara kerja pengatur nada ditampilkan pada gambar 6. Melalui kapasitor C1 frekuensi
tinggi sampai pada potensiometer T (Potensiometer pengatur Trebel/nada tinggi). Sesuai
posisi penggeser banyak atau sedikit sinyal frekuensi tinggi dihubung singkat dengan massa
sedang untuk frekuensi rendah kapasitor C2 mempunyai tahanan yang besar.