Page 698 - Laporan PPL PPG Daljab Tahap 3
P. 698
Gambar 6. Pengatur nada paling sederhana
Sedang frekuensi tinggi melewati C2 tanpa rintangan. C2 terletak paralel dengan
potensiometer B (Potensiometer pengatur Bass/nada rendah), maka sinyal berfrekuensi
rendah akan melewati potensiometer ini. Tergantung posisi penggeser potensiometer T
frekuensi rendah sedikit atau banyak dilewatkan hingga mencapai transistor TR2.
Rangkaian ini mempunyai keburukan yang besar, bahwa pengatur nada rendah dan tinggi
saling mempengaruhi dan kuat suara berubah.
Grafik pada gambar 7 menampilkan capaian frekuensi jaringan pengatur nada.Pada
frekuensi 100 Hz “BASS“dapat dikuatkan 12dB ataudiredamminus 12dB pada frekuensi
10 kHz “ TREBLE “ dapat dikuatkan plus 12dB. Pada frekuensi 1000 Hz tidak tejadi
pengaruh pengaturan nada rendah dan tinggi. Dari proses cara kerja pengatur nada pasif
yang hanya merupakan pelemahan, jadi sinyal dengan frekuensi yang diinginkan
dilemahkan atau diredam.
Gambar 7. Tanggapan frekuensi pengatur nada pasif
b. Pengatur Nada Aktif
Tone control yang lengkap adalah tone control aktif yang menerapkan fungsi komponen
aktif seperti transistor atau IC. Di dalam tone control aktif terjadi boost dan cut dan terjadi
pula penguatan level sinyal.
Untuk mengurangi keburukan pengatur nada pasif, digunakan pengatur nada aktif. Pada
pengatur ini jaringan pengatur nada terletak dalam rangkaian umpan balik penguat. Gambar
8 memperlihatkan diagram blok penguat pengatur nada aktif. Pada pengatur nada aktif,