Page 73 - (bener)S120_Literasi investasi dan praktik untuk mahasiswa_ISBN 978-634-7400-40-6_Penerbit Star Digital Publishing
P. 73
yang ditetapkan pemerintah Indonesia untuk 2045. Transformasi
digital membawa tantangan dan peluang yang signifikan. Menurut
Digital Archipelago Report (2018), meskipun Indonesia memiliki
salah satu populasi kelas menengah terbesar di Asia Tenggara, yang
berkontribusi pada pasar ritel daring senilai 65 miliar dollar AS, kita
masih menghadapi hambatan besar, seperti rendahnya tingkat adopsi
digital di kalangan bisnis dan kekurangan talenta dengan keahlian
teknologi dan digital. Sebagai contoh, hanya 13 persen perusahaan
yang telah menerapkan program Industri 4.0. Kondisi ini menegaskan
kebutuhan terhadap pendidikan digital yang komprehensif dan
pengembangan infrastruktur untuk membangun tenaga kerja yang
melek teknologi. Seiring dengan langkah Indonesia menuju ekonomi
digital yang maju secara teknologi, kemunculan AI dan pembelajaran
mesin akan menjadi pilar utama dalam evolusi tersebut. Teknologi-
teknologi ini sangat penting dalam mengotomatisasi operasi dan
meningkatkan kemampuan analitik, terutama ketika volume dan
kecepatan data berkembang pesat pada tingkat yang belum pernah
terjadi sebelumnya. Dengan kemajuan edge computing yang muncul
dengan cepat, bisnis kini dapat memproses data di dekat sumbernya,
memastikan latensi minimal dan efisiensi maksimal. Bahkan, pasar
global untuk edge computing diproyeksikan mencapai sekitar 324
miliar dollar AS pada 2026, dengan tingkat pertumbuhan tahunan
gabungan sekitar 14 persen. Integrasi itu tidak hanya meningkatkan
kinerja, tetapi juga memperkuat keamanan dan privasi data di
berbagai aplikasi, mulai dari manufaktur otomatis hingga analitik real-
time di berbagai sektor. Peningkatan daya komputasi mendorong
perusahaan teknologi besar, yang dikenal sebagai hyperscalers, untuk
mengalokasikan lebih banyak sumber daya guna mendukung
komputasi awan, penyimpanan, serta kebutuhan pelatihan dan
inferensi AI yang terus meningkat. Di dalam negeri, pasar pusat data
Indonesia diperkirakan akan mengalami pertumbuhan signifikan,
dengan ekspansi dari sekitar 250 MW pada 2022 menjadi sekitar 1,8
GW pada 2030. Secara global, kapasitas pusat data mungkin
memerlukan tambahan 50-100 GW untuk memenuhi permintaan
yang meningkat, memberikan Indonesia peluang untuk melampaui
67 BUKU INVESTASI

