Page 27 - Modul Flip book koperasi
P. 27

B.  Penilaian Kesehatan Koperasi


                           Penilaian  kesehatan  koperasi  bertujuan  untuk  meningkatkan  efektifitas

                    pelaksanaan  pengawasan  koperasi  oleh  pemerintah  pusat,  pemerintah  provinsi,  dan

                    pemerintah  kota/kabupaten  sesuai  dengan  wilayah  keanggotaan  koperasi  dan
                    meningkatkan  kesadaran  para  pengelola  koperasi  dalam  mewujudkan  kondisi  sesuai

                    dengan peraturan yang berlaku. Dalam kesehatan koperasi,  penilaian kesehatan koperasi
                    merupakan sarana dari Kemenkop sebagai organisasi induk perkoperasian di Indonesia

                    untuk  mengawasi  dan  memastikan  kondisi  kesehatan  koperasi,  sehingga  memberikan
                    jaminan  keamanan  dankepercayaan  anggota,  mengingat  bahwa  koperasi  merupakan

                    organisasi yang memiliki jatidiri yang berbeda dengan organisasi bisnis lainnya(Okfitasari

                    &  Suyatno,  2018).  Penilaian  kesehatan  koperasi  melibatkan  evaluasi  berbagai  aspek
                    keuangan dan operasional  koperasi  untuk  menentukan keadaan keuangan, kinerja, dan

                    keberlanjutan koperasi tersebut.
                           Didalam  Peraturan  Menteri  Koperasi,  Usaha  Kecil  dan  Menengah  Republik

                    Indonesia  Nomor:  9  tahun  2020  tentang  Pengawasan  Koperasi  pada  pasal  1  ayat  3
                    dijelaskan  bahwa  Pemeriksaan  Kesehatan  Koperasi  adalah  serangkaian    kegiatan

                    mengumpulkan, memverifikasi, mengolah, dan menganalisis data dan/atau keterangan lain

                    yang  dilakukan oleh Pengawas Koperasi untuk memastikan kepatuhan terhadap peraturan
                    perundang-undangan dalam rangka menetapkan tingkat kesehatan Koperasi dan penerapan

                    sanksi. Peraturan Menteri Koperasi dan UKM Nomor 9 Tahun 2020 tentang Pengawasan

                    Koperasi  ini  merupakan  Penyempurnaan  dari  peraturan  Menteri  Koperasi  dan  UKM
                    Nomor  17  Tahun  2015  tentang  pengawasan  Koperasi  dimana  dalam  melaksanakan

                    Pemeriksaan Kesehatan Koperasi dilakukan secara parsial, dengan berdasarkan 4 (empat)
                    kerta  kerja  sehingga  menghasilkan  output  pengawasan  berupa  penerapan  kepatuhan,

                    kelembagaan,  usaha  simpan  pinjam  dan  penilaian  kesehatan.  Oleh  karena  itu  dengan
                    diundangkannya  Peraturan  Menteri  Koperasi  dan  UKM  Nomor  9 Tahun  2020  tentang

                    Pengawasan Koperasi, maka pemeriksaan kesehatan koperasi menggunakan standar yang

                    sama dengan 1 (satu) kertas kerja Pemeriksaan Kesehatan Koperasi dan/atau Penerapan



                                                         20
   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32