Page 33 - BUKU SAKU RINTAN FADHILAH
P. 33

BAB XIV


                      KONTRIBUSI PENDIDIKAN TERHADAP PEMBANGUNAN,
                 PENDEKATAN EKONOMI DALAM PERENCANAAN PENDIDIKAN
                               DAN KEBUTUHAN INVESTASI PENDIDIKAN



               Kontribusi Pendidikan Terhadap Pembangunan
               M
                          enurut Budi Wahyono (2012), kontribusi pendidikan terhadap pembangunan dapat
                          dianalisis  dari  berbagai  sudut  pandang,  termasuk  tujuan,  lingkungan,  tingkat
                          pendidikan, serta keterkaitannya dengan sektor-sektor yang berhubungan dengan
               dunia kerja. Pendidikan bertujuan untuk membentuk individu yang memiliki karakter yang
               kuat,  utuh,  dan  beretika  tinggi,  serta  menghasilkan  sumber  daya  manusia  yang  mampu
               memberikan kontribusi positif dalam aspek sosial,  ekonomi, dan budaya. Pendidikan yang
               berkualitas  tidak  hanya  menciptakan  individu  yang  terampil,  tetapi  juga  yang  mampu
               beradaptasi dengan perubahan zaman dan berperan aktif dalam meningkatkan kesejahteraan
               masyarakat.  Salah  satu  aspek  krusial  dalam  kontribusi  pendidikan  terhadap  pembangunan
               adalah pengalokasian anggaran pendidikan. Pembiayaan pendidikan, yang dikelola melalui
               Dana Pengembangan Pendidikan Nasional dan dana abadi penelitian, sangat penting untuk
               menjamin keberlanjutan program pendidikan bagi generasi mendatang. Pengelolaan dana ini
               dilakukan  oleh  Lembaga  Pengelolaan  Dana  Pendidikan  (LPDP)  untuk  memastikan  bahwa
               pendidikan  tidak  hanya  menghasilkan  individu  yang  cerdas,  tetapi  juga  yang  dapat
               berkontribusi pada pembangunan negara. Selain itu, tingkat melek huruf menjadi indikator
               yang  mencerminkan  dampak  pendidikan  terhadap  pembangunan,  karena  semakin  banyak
               individu yang terdidik, semakin besar pula partisipasi mereka dalam pembangunan sosial dan
               ekonomi.

               Pendidikan memiliki peran yang signifikan dalam berbagai sektor kehidupan, khususnya dalam
               bidang ketenagakerjaan. Berbagai sektor seperti ekonomi, hukum, politik, keuangan, pertanian,
               dan industri memerlukan tenaga kerja yang terdidik dan memiliki keterampilan. Menurut data
               dari BPS, sebagian besar tenaga kerja di Indonesia masih berasal dari lulusan SD, meskipun
               angka ini menunjukkan penurunan. Hal ini menegaskan pentingnya peningkatan akses dan
               kualitas pendidikan tinggi untuk menghasilkan tenaga kerja yang terampil dan siap menghadapi
               tantangan di dunia kerja. Saat ini, lulusan SMA dan SMK telah mendominasi lebih dari 25%
               pasar  tenaga  kerja,  meskipun  masih  terdapat  tantangan  terkait  kesenjangan  keterampilan
               dengan  kebutuhan  industri.  Walaupun  tingkat  pengangguran  di  Indonesia  menunjukkan
               penurunan,  dari  6,18%  pada  tahun  2015  menjadi  5,28%  pada  tahun  2019,  masalah
               ketenagakerjaan tetap menjadi isu yang signifikan. Ketidaksesuaian antara keterampilan yang
               dimiliki  tenaga  kerja  dan  kebutuhan  pasar,  serta  dominasi  sektor  informal,  merupakan
               tantangan  yang  harus  diatasi.  Oleh  karena  itu,  peningkatan  akses  terhadap  pendidikan
               berkualitas  dan  pengembangan  keterampilan  tenaga  kerja  menjadi  langkah  krusial  untuk
               meningkatkan  kesejahteraan  dan  mengurangi  angka  pengangguran.  Pendidikan  yang
               berkualitas dapat menghasilkan tenaga kerja yang lebih produktif dan meningkatkan daya saing
               ekonomi  nasional,  yang  pada  akhirnya  berkontribusi  pada  peningkatan  PDB  per  kapita.



                                                           28
   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38