Page 31 - BUKU SAKU RINTAN FADHILAH
P. 31
BAB XIII
ANALISIS MIKRO LEMBAGA PENDIDIKAN, ANALISIS NILAI
TAMBAH PENDIDIKAN SECARA PERSEORANGAN DAN ANALISIS
NILAI TAMBAH PENDIDIKAN BAGI MASYARAKAT
Analisis Nilai Tambah Pendidikan dalam Dimensi Mikro dan Makro
P
endidikan yang berkualitas merupakan aset yang sangat penting untuk kemajuan suatu
negara, baik dalam konteks makro maupun mikro. Pada tingkat makro, pembiayaan
pendidikan meliputi seluruh wilayah nasional dan dikelola oleh pemerintah pusat,
provinsi, serta kabupaten, dengan alokasi anggaran minimal 20% dari APBN setiap tahunnya.
Berbagai faktor, termasuk kondisi ekonomi, sosial budaya, politik, dan keamanan, berperan
dalam memengaruhi pembiayaan ini. Di sisi lain, pada skala mikro, tanggung jawab untuk
meningkatkan kualitas pendidikan terletak pada sekolah dan masyarakat. Kedua entitas ini
berkolaborasi dalam merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi program pendidikan,
dengan partisipasi aktif dari orang tua, guru, siswa, dan pihak-pihak terkait lainnya untuk
meningkatkan mutu pendidikan di tingkat lokal. Secara keseluruhan, pendidikan dan pelatihan
menjadi kunci utama dalam pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas.
Investasi dalam pengembangan SDM memerlukan perencanaan yang cermat, di mana
keberhasilan pendidikan sangat bergantung pada kolaborasi berbagai sektor, seperti tenaga
kerja, industri, dan budaya. Dengan adanya SDM yang kompeten dan berkualitas, pendidikan
akan terus berkembang dan memberikan dampak positif bagi kemajuan bangsa.
Analisis Nilai Tambah Secara Perorangan dan Masyarakat
E
konomi pendidikan, menurut Elchnan Chon (1979), merupakan kajian tentang
bagaimana individu dan kelompok menggunakan sumber daya yang terbatas untuk
menciptakan pendidikan dan pelatihan yang berkualitas, serta mengembangkan
pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai melalui pendidikan formal. Pendidikan memberikan
nilai tambah bagi individu, yang tercermin dalam peningkatan kualitas hidup mereka. Individu
dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi sering kali mendapatkan penghargaan lebih dari
masyarakat, karena dianggap memiliki pengetahuan yang lebih luas, dan pandangan serta saran
mereka sering dijadikan rujukan dalam menyelesaikan masalah sosial. Dalam perspektif
ekonomi, nilai tambah juga merujuk pada peningkatan suatu barang atau jasa yang dilakukan
oleh produsen sebelum dijual, melalui perubahan bentuk, lokasi, waktu, atau kepemilikan.
Dengan cara yang serupa, pendidikan memberikan nilai tambah kepada individu dengan
meningkatkan kualitas diri mereka secara signifikan.
Pendidikan juga berperan krusial dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM).
Dengan meningkatkan mutu SDM melalui beasiswa, tunjangan untuk pendidik, atau
peningkatan profesionalisme tenaga pengajar, kualitas pendidikan secara keseluruhan akan
semakin baik. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, semakin besar pula nilai tambah
yang dimiliki oleh individu tersebut. Brubacher menyatakan bahwa pendidikan harus
berlandaskan pada dua prinsip filosofis: pertama, epistemologi, yang mengharuskan lembaga
pendidikan untuk memahami permasalahan masyarakat secara mendalam dan berpegang pada
26