Page 7 - DRAFT BUKU SAKU TESA FIFIA AYUZA (2)
P. 7

human capital terdiri dari tiga komponen utama, yaitu modal intelektual, modal sosial, dan
               modal organisasional.
                       Modal  intelektual  merujuk  pada  pengetahuan  yang  tersedia  bagi  organisasi,  baik
                       dalam bentuk yang tersimpan maupun yang mengalir dalam organisasi tersebut. Ini
                       mencakup sumber daya yang tidak tampak (intangible) yang terkait dengan manusia,
                       yang, bersama dengan sumber daya fisik dan finansial, memberikan nilai tambah bagi
                       bisnis. Modal intelektual ini berkembang seiring waktu melalui interaksi antar individu
                       di dalam organisasi.
                       Modal  sosial  berkaitan  dengan  aspek-aspek  kehidupan  sosial,  seperti  jaringan
                       hubungan, norma, dan tingkat kepercayaan yang memungkinkan individu bekerja lebih
                       efektif dalam kelompok untuk mencapai tujuan bersama. Modal sosial ini mencakup
                       pengetahuan  yang  diperoleh  melalui  hubungan  baik  baik  di  dalam  maupun  di  luar
                       organisasi.
                       Modal organisasional, atau yang sering disebut modal struktural, adalah pengetahuan
                       yang sudah terinstitutionalisasi dalam suatu organisasi. Ini termasuk informasi yang
                       disimpan  dalam  database,  manual  prosedur,  atau  sistem  lain  yang  mempermudah
                       pengelolaan dan penyebaran pengetahuan dalam organisasi


















                                              Aspek Dalam Human Capital
                                               (Sumber: Armstrong, 2006)

               Human Capital dan Pertumbuhan Ekonomi
                       Perluasan  pengetahuan  teknis  dan  ilmiah  berperan  besar  dalam  meningkatkan
               produktivitas  tenaga  kerja  serta  faktor-faktor  lain  yang  terlibat  dalam  proses  produksi.
               Penerapan sistematis dari pengetahuan ilmiah dalam produksi barang telah secara signifikan
               meningkatkan  nilai  pendidikan,  teknik,  pelatihan,  dan  praktik  kerja.  Pertumbuhan  ilmu
               pengetahuan, yang diwujudkan melalui peran individu seperti ilmuwan, akademisi, teknisi,
               manajer,  dan  profesional  lainnya,  berkontribusi  pada  peningkatan  output  ekonomi.  Studi
               empiris  dan  inovasi  teknologi  juga  telah  memfokuskan  energi  besar  pada  pengembangan
               human  capital.  Di  negara-negara  yang  mengalami  pertumbuhan  ekonomi  berkelanjutan,
               pendidikan  dan  pelatihan  memainkan  peran  penting  dalam  membantu  negara  tersebut
               beradaptasi  dengan perubahan metode produksi  dan meningkatkan kualitas  human capital.
               Oleh  karena  itu,  setiap  jenis  investasi  yang  dilakukan  dalam  pengembangan  sumber  daya
               manusia  (SDM)  dapat  dipandang  sebagai  kontribusi  signifikan  bagi  perekonomian  suatu
               negara.
                       Dalam teori pertumbuhan ekonomi, para ahli neo-klasik menganggap teknologi dan
               human  capital  sebagai  faktor  yang  bersifat  eksogen.  Kemudian,  teori  neo-klasik



                                                            7
   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12