Page 20 - _DRAFT BUKU SITI WULANDARI_
P. 20
BAB VI
PERMINTAAN DAN PENAWARAN PENDIDIKAN
Konsep permintaan dan penawaran Pendidikan
K
onsep permintaan dan penawaran merupakan konsep dasar dalam ilmu ekonomi
(Widjajanta dan Widyaningsih, 2009). Permintaan (demand) adalah banyaknya
jumlah barang yang diminta pada suatu pasar dengan tingkat harga, tingkat
pendapatan, dan periode tertentu. Sedangkan penawaran (supply) adalah banyaknya barang
yang ditawarkan oleh penjual pada suatu pasar dalam suatu periode dan tingkat harga tertentu.
Permintaan dan penawaran dapat dipengaruhi harga, dan sebaliknya. Harga dan banyaknya
suatu barang yang diperjual belikan dapat ditentukan dengan melihat keseimbangan antara
permintaan dan penawaran di suatu pasar (Eko, 2009). Sesuai dengan bunyi konsep permintaan
dan penawaran,“Semakin turun/naik tingkat harga, maka semakin banyak/sedikit jumlah
barang yang tersedia diminta konsumen. Jika harga barang atau jasa yang ditawarkan
produsen naik/turun, maka jumlah barang atau jasa yang ditawarkan atau diminta dari
barangtersebut akan berkurang (bertambah)”. Teori tersebut mengasumsikan jika variabel-
variabel lain yang berpengaruh terhadap jumlah barang/jasa yang ditawarkan atau diminta
adalah konstan.
Input dan Output Pendidikan
Mutu pendidikan secara umum dipahami sebagai gabungan dari input pada sistem,
proses pendidikan dan keluaran atau Output (Arcaro 2005). Dalam konsepsi tersebut,
keseluruhan aspek saling terkait dan saling mempengaruhi baik pada masing-maisng
aspek atau pada ketiganya sebagai sebuha keseluruhan kesatuan (Rusman, 2009).
Input pendidikan dijelaskaan sebagai segala sesuatu yang harus tersedia
karena dibutuhkan untuk berlangsungnya proses pendidikan. Sesuatu yang dimaksud
tersebut berupa sumberdaya manusia dan non-manusia, perlengkapan, peralatan dan
perangkat lunak termasuk harapan-harapan sebagai pemandu bagi berlangsunnya proses.
Input sumber daya meliputi sumberdaya manusia (kepala sekolah, tenaga
kependidikan, tenaga non kependidikan, siswa) serta sumberdaya lainnya yang ada di
institusi pendidikan (peralatan, perlengkapan, uang, bahan dan sejenisnya). Input
perangkat lunak mencakup struktur organisasi di sekolah, peraturan perundang-undangan,
deskripsi tugas, rencana kegiatan, program-program dan sebagainya. Selain itu juga
dikenal input harapan-harapan berupa visi, misi, tujuan, dan sasaran-sasaran yang ingin
dicapai oleh sekolah.
Kesiapan input menjadi syarat mutlak untuk sebuah proses agar dapat berlangsung
dengan baik. Oleh karena itu, tinggi rendahnya mutu input dapat diukur dari tingkat kesiapan
input. Makin tinggi tingkat kesiapan input, makin baik pula mutu input tersebut.
Dalam pendidikan bersekala mikro (ditingkat sekolah), proses yang dimaksud adalah
proses pengambilan keputusan, proses yang dimaksud adalah proses pengembilan keputusan,
proses pengelolaan kelembagaan, proses pengelolaan program, proses belajar mengajar,
dan proses monitoring dan evaluasi, dengan catatan bahwa proses belajar memiliki tingkat
kepentingan tertinggidibanding dengan proses-proses lainnya.
19