Page 25 - _DRAFT BUKU SITI WULANDARI_
P. 25
terjadi di dalam lingkungan sekolah sendiri maupun di luar sekolah yang berimplikasi pada
terjadinya perubahan di dalam sekolah. Perubahan yang terjadi di dalam sekolah tidak serta
merta berubah namun ada proses perubahan budaya sekolah. Keberhasilan perubahan
budaya sekolah tergantung pada manajemen perubahan (Lias Hasibuan, 2021).
Pendidikan juga dapat membantu melestarikan budaya lokal dan tradisi dalam konteks
perubahan sosial yang cepat. Dalam bukunya "Pedagogy of the Oppressed," Paulo Freire
(1970) mengemukakan konsep pendidikan kritis yang tidak hanya berfungsi untuk
memberdayakan individu, tetapi juga untuk melestarikan warisan budaya dan identitas
lokal. Pendidikan yang menghargai dan mempromosikan keragaman budaya dapat
membantu masyarakat untuk beradaptasi dengan perubahan tanpa kehilangan identitas
mereka.
Pendidikan adalah usaha yang sadar dan terencana untuk menciptakan lingkungan
belajar serta proses pembelajaran yang bertujuan membantu individu memperbaiki
berbagai aspek kehidupannya. Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 yang
dijelaskan oleh Purnamasari, Wulan: Online, tujuan pendidikan adalah Untuk memastikan
siswa aktif mengembangkan bakat mereka, termasuk spiritual dan agama, pengendalian
diri, kepribadian, kecerdasan, moralitas yang baik, dan keterampilan yang berguna bagi diri
mereka sendiri, masyarakat, bangsa, dan negara.
b) Aspek biaya
Biaya dalam pendidikan meliputi biaya langsung (direct cost) dan biaya tidak langsung
(indirect cost). Biaya langsung terdiri dari biaya-biaya yang dikeluarkan untuk keperluan
pelaksanaan pengajaran dan kegiatan belajar berupa pembelian alat-alat pelajaran, sarana
belajar, biaya tranportasi, gaji dosen, baik yang dikeluarkan oleh pemerintah, orangtua,
maupun mahasiswa itu sendiri. Sedangkan biaya tidak langsung adalah berupa keuntungan
yang hilang (earning forgone) dalam bentuk biaya kesempatan yang hilang (opportunity
cost) yang dikorbankan oleh siswa selama belajar (Cohn, 1988).
Secara teoritis, aspek biaya di bidang lain mempunyai kesamaan dengan bidang
pendidikan, dimana lembaga pendidikan dipandang sebagai produsen jasa pendidikan yang
menghasilkan keahlian, keterampilan, ilmu pengetahuan, karakter, dan nilai-nilai yang
dimiliki oleh seorang lulusan. Kegiatan pendidikan sebenarnya dapat dipandang sebagai
pelayanan (services) terhadap mahasiswa atau peserta didik selama belajar. Pendidikan
sebagai proses produksi yang menghasilkan lulusan yang berhasil dapat ditentukan oleh
jumlah pendaftar dan komponen-komponen input dalam suatu sistem pendidikan. Namun
demikian, pada skala ekonomi mikro dan tingkatan keluarga atau suatu lembaga
pendidikan, tidak terdapat hubungan yang fungsional antara biaya bagi produsen (lembaga)
dengan biaya bagi konsumen (keluarga). Permasalahannya adalah lembaga pendidikan
pada umumnya tidak langsung menanggung seluruh biaya, karena gaji dosen dan sarana
pendidikan dominan bersumber dari pemerintah. Sedangkan uang pemerintah sebagian
besar dan masyarakat melalui pembebasan wajib pajak. Pajak yang dibayar oleh
masyarakat dipandang sebagai biaya tidak langsung. Oleh karena itu, pendidikan (dapat
dipandang, sebagai suatu aktivitas yang bersifat pelayanan umum.
24