Page 51 - E-modul Perubahan dan Pelestarian Lingkungan Hidup Terintegrasi Problem Based Learning
P. 51

D.  Adaptasi & Mitigasi Terhadap Perubahan Lingkungan
            Adaptasi terhadap perubahan lingkungan merupakan penyesuaian diri terhadap kondisi
        perubahan  lingkungan  yang  terjadi,  sedangkan  mitigasi  adalah  serangkaian  upaya  untuk
        menanggulangi, mengurangi, dan memperkecil risiko/dampak perubahan lingkungan, serta
        memulihkan kondisi lingkungan yang telah berubah.
        Kegiatan adaptasi terhadap perubahan lingkungan, antara lain sebagai berikut:
            1.  Kekeringan  akibat  kemarau  panjang,  yaitu  dengan  menghemat  air  bersih,
               menggunakan air bekas yang tidak mengandung detergen untuk menyiram tanaman,
               dan memperdalam sumur untuk mendapatkan air.
            2.  Kenaikan  permukaan  air  laut,  yaitu  dengan  merelokasi  permukiman  penduduk
               sehingga jauh dari pantai, membangun sistem pemecah ombak, dan memelihara hutan
               bakau.
            3.  Banjir, yaitu dengan membuat dan memelihara saluran drainase, rumah pompa, dan
               biopori, serta melakukan pengerukan saluran air.
            4.  Kebakaran hutan, yaitu dengan melakukan pemadaman api, mencegah penjalaran api
               ke area lain, dan menggunakan masker penutup hidung.
            5.  Longsor,  yaitu  dengan  merelokasi  permukiman,  membuat  terasering  pada  lahan
               miring, serta memelihara dan merehabilitasi hutan di daerah hulu.

         Kegiatan mitigasi di beberapa sektor, antara lain sebagai berikut:
            1.  Sektor pertanian, yaitu dengan mengurangi penggunaan pestisida dan pupuk kimia,
                menggunakan kotoran ternak untuk pupuk, serta menanam varietas unggul.
            2.  Sektor transportasi, yaitu dengan mengurangi penggunaan mobil pribadi di bawah
                kapasitas angkutnya serta berjalan kaki atau naik sepeda untuk transportasi jarak
                dekat.
            3.  Sektor kehutanan, yaitu dengan melakukan reboisasi di kawasan penyangga serta
                mencegah dan menanggulangi kebakaran hutan.
            4.  Sektor  energi,  yaitu  dengan  memanfaatkan  sumber  energi  yang  dapat  diperbarui,
                seperti panas bumi, mikrohidro, angin, surya, dan biomassa.
            5.  Sektor pengelolaan sampah, yaitu dengan mengurangi jumlah sampah, menghemat
                pemakaian kantong plastik, dan melakukan pemilahan sampah untuk didaur ulang.
            6.  Sektor tata kota, yaitu dengan melakukan penghijauan, memperluas area resapan air,
                serta membuat dan memperbaiki saluran air.
            7.  Sektor  pendidikan,  yaitu  dengan  memberikan  penyuluhan  dan  pelatihan  kepada
                pelajar terkait dengan pelestarian lingkungan hidup serta mengadakan kampanye dan
                gerakan peduli lingkungan.



                                                                                P a g e  45 | 59
   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56