Page 16 - KOTA DEKAT LAUT BY LIL_S
P. 16
ingin mengenalnya lebih dalam lagi. Seperti ‘Apa kabar ? Salam kenal
ya’.
Rasa khawatir juga masih kerap menyelubungi akal
pikiranku. Perihal, ia akan membaca, atau malah membuang surat
tersebut.
“Bakalan dibalas nggak ya ?” tanyaku cemas.
Jantungku semakin kencang berdetak. Debaran demi debaran
mengguncang tubuhku. Aku melihat ke atas langit yang biru.
Melayangkan pandangan, ke angkasa. Berharap, lelaki itu. Menerima
suratnya, membacanya, lalu membalasnya. Aku menggigit kuku-kuku
jariku. Kegelisahan masih menghantui perasaanku.
Hari-hari berikutnya. Aku mendapatkan sebuah balasan surat.
Iya. Akhirnya, ketakutanku telah terbayarkan. Senyum girang,
merekah memenuhi raut wajahku. Hatiku kian berbunga-bunga.
Ketika, surat darinya. Telah aku dekap di dalam genggaman tanganku.
Perasaan penuh bunga memenuhi seluruh akalku. Aku seperti sudah
kehilangan akal, hanya sebuah surat darinya.
Surat itu masih aku dekap di pelukan hangatku. Meskipun, aku
belum membuka isinya. Meskipun, belum sempat aku jamah setiap
katanya. Aku bernapas lega.
“Akhirnya, dia telah membalas pesanku, argh..., senangnya,”
pekikku sangat gembira hari itu juga.
Ketika langit telah menampakkan semburat indahnya. Aku
menutup erat pintu kamarku. Tak ada siapa-siapa di sini. Teman satu
13