Page 93 - KOTA DEKAT LAUT BY LIL_S
P. 93

Berkat mengenal sosok Esok. Aku belajar banyak hal darinya.

                      Kata  Esok,  aku  harus  bisa  mencintai  diriku  sendiri,  pun  tentang

                      mencintai apa pun tanpa alasan. Kalimat-kalimatnya itu masih aku

                      simpan rapi di dalam pikiranku.


                              Esok  juga  memberikan  pelajaran  yang  berharga  untukku.

                      Seperti, mencintai tidak harus dengan memiliki. Pasalnya,  masing-

                      masing dari kami. Memang telah memilii jalan hidup masing-masing.

                      Sehingga  kata-kata  ‘aku  mencintaimu’,  tidak  bisa  aku  utarakan

                      kepada Esok. Meskipun, aku sangat ingin sekali mengatakannya.



                              Ada batasan yang begitu tinggi, yang tidak bisa kami langgar.

                      Takdir, yang mengharuskan kami begitu. Esok pun juga sama.


                              Sehingga, satu-satunya cara yang bisa aku lakukan. Hanyalah,

                      mendoakan kebaikan untuk Esok. bentuk rasa cinta tanpa syarat, pun

                      rasa cinta yang tidak harus termiliki. Iya, cukup mendoakannya dari

                      jauh. Pun, kalaupun memang tulus. Doakan saja yang terbaik untuk


                      orang yang kita cintai, tanpa harus dimiliki.


                              Selama aku menjalani sisa hidupku. Pasti, akan ada sesuatu hal

                      yang mengingatkanku kembali akan sosok Esok. Entah hal itu akan

                      datang dari sebuah lagu, ataupun dari benda yang tidak sengaja aku

                      tatap, atau barangkali apa pun itu. Selalu saja, ingatan tentangnya, ada

                      lagi di dalam pikiranku.



                              “Kenapa  sih,  selalu  begitu.  Rasanya,  aku  seperti  terhubung

                      dengan  Esok.  Kenapa,  begitu  sulit  untuk  melupakannya  ?  Kenapa

                      justru, mudah sekali untuk mengingatnya,” pikirku.






                                                           88
   88   89   90   91   92   93   94   95   96   97   98