Page 11 - EDISI II - Juli 2024
P. 11
SIGI
Sementara, Persekutuan Gereja-Gereja
Indonesia (PGI) tegas menolak mengelola tambang.
Sampean ditawari gethuk “Ormas keagamaan fungsi utamanya, membina
(kue singkong) saja mau, umat,” kata Ketua Umum PGI, Gomar Gultom.
apalagi tambang. Ya, kita Meski mengapresiasi keputusan Presiden
Jokowi dan meyakini ormas kemasyarakat bisa
mau lah. Kenapa? Karena mengelola tambang, PGI beri pesan jangan sampai
kita butuh.” ‘hadiah’ ini justru mengesampingkan tugas dan
fungsi organisasi.”Yang paling perlu, jangan
sampai ormas keagamaan itu tersandera oleh
rupa-rupa dalam bisnis tersebut sampai kehilangan
daya kritis dan suara profetisnya,” ujar Gomer.
Sementara itu, sikap lebih keras muncul dari
organisasi keagamaan Kristen dan Katolik. Tokoh
Agama Katolik, Franz Magnis Suseno atau dikenal
juga sebagai Romo Magnis tegas menolak
YAHYA CHOLIL STAQUF
Ketua Umum Pengurus Besar pemberian izin tambang kepada ormas keagamaan.
Nahdlatul Ulama (PBNU) Menurutnya, sikap Romo Magnis ini senada
dengan yang telah ditegaskan oleh Konferensi
yang memiliki cadangan batu bara cukup besar. Waligereja Indonesia (KWI) soal penolakan
“Kita ini mau masuk surga, ini amal jariah, masak terhadap pemberian izin tambang kepada ormas
kasih yang susah susah,” ujar Bahlil. keagamaan. “Saya khawatir, orang kami tidak
Berbeda dengan NU, PP Muhammadiyah dididik untuk itu (pengelolaan tambang) dan
memilih berhati hati menerima tawaran pemerintah. umat mengharapkan dari kami dalam agama,
Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) bukan itu,” kata Romo Magnis.
Muhammadiyah Abdul Mu’ti mengatakan tawaran Sebelumnya KWI juga mengatakan bahwa
mengelola tambang akan dibahas dengan seksama. pihaknya tidak akan ambil bagian dalam penawaran
“Kalau ada penawaran resmi pemerintah kepada pengelolaan tambang oleh ormas keagamaan
Muhammadiyah akan dibahas dengan seksama,” yang diberikan pemerintah. Ketua KWI sekaligus
kata Abdul Mu’ti dalam keterangannya. Uskup Agung Jakarta, Prof Ignatius Kardinal
Muhammadiyah mengaku tak ingin tergesa- Suharyo Hardjoatmodjo mengatakan mengelola
gesa dalam memutuskan karena dampak yang besar tambang tidak termasuk dalam pelayanannya.
bagi persyarikatan. Agaknya Muhammadiyah tak “Pelayanannya kan jelas ya, KWI tidak masuk di
ingin terbelah pengurus dan warga Muhammadiyah dalam (usaha tambang) seperti itu,” kata Kardinal
terbelah seperti yang terjadi di NU. Suharyo menegaskan. (INAS)
Onenews Magazine 11
EDISI JULI 2024